Tuesday, May 22, 2012

cerita humor terbaru 2012

Berhenti Waktu Lampu Hijau

Paijo memacu mobilnya di tengah kota. Budi dan Jono yang ikut menumpang jadi ketar-ketir melihat cara menyetir Paijo yang ugal-ugalan.

"jo, tadi kan lampu merah, kok kamu terus saja? dapat tabrakan nanti kita..." keluh Budi.

Paijo menjawab dengan santai, "Ah, abangku selalu begitu, sampai sekarang sehat-sehat saja."

gak berapa lama kemudian, mereka tiba di lampu merah berikutnya. Walaupun lampu menyala merah, Paijo tetap tancap gas.

"Wah, kalau begtersebut terus dapat mati kita... Paling gak opname di rumah sakit..." kata Budi kuatir.

Namun lagi-lagi Paijo menjawab, "Kalian bedua tenang saja. Abangku selalu nerobos lampu merah, nyatanya sampai sekarang dia sehat-sehat saja."

Sampai ketika mereka tiba lagi di persimpangan, tiba-tiba lampu hijau menyala. Dengan serta merta Paijo menginjak rem sampai mobilnya berhenti. Budi dan Jono yang heran kemudian bertanya, "Kok kamu malah berhenti? Lampunya kan hijau?"

"Tentu saja aku berhenti," jawab Paijo, "Coba kalian bayangkan, di sebelah sana kan lagi merah. Lha, kalo abangku lewat dari sebelah sana gimana? dapat ancur kita!"
Dikirim oleh: e-ketawa ~ May 21st, 2012

Menikahi Perempuan Tua Renta

"Aku amat heran padamu..." Kata Budi kepada Aldo, "Kamu masih muda, perjaka, tampan, kekar dan banyak gadis yang suka padamu. Kenapa kamu malah merelakan diri menikah dengan Bu Utomo yang tua, peot dan sering sakit-sakitan itu?"

"Aku gak menikah dengan Bu Utomo. Aku merasa sekarang sedang menikahi harta kekayaannya," jawab Aldo dengan santai.
Dikirim oleh: e-ketawa ~ May 21st, 2012

Bapakku Tak Ada Di Rumah

Seorang pencuri mendatangi sebuah daerah hunian hendak melakukan aktivitasnya. Matanya tertuju kepada seorang bocah laki-laki yang sedang duduk di dalam pintu rumahnya, lehernya tergantung seuntai kunci. Ia coba melangkah ke depan dan bertanya: "Nak, Bapakmu apa ada di rumah?"

"Bapakku tak ada di rumah," jawab bocah laki-laki itu.

"Aku adalah tukang periksa meteran listrik. Bolehkah aku masuk sebentar?" kata pencuri itu lebih lanjut.

"telah tentu boleh, masuklah..."

Bocah itu membukakan pintu untuknya, tapi baru saja si pencuri melongokkan kepalanya ke dalam, ia pun segera mundur selangkah lalu lari terbirit-birit. Bocah cilik itu berteriak-teriak mengejarnya: "Bapakku benar-benar tak ada di rumah. Mereka adalah Pakcik dan Pakdeku."
Dikirim oleh: Peter Tan ~ May 18th, 2012

Rebutan Makan Kentang Dengan Sapi

Melihat Ibunya membeli setumpuk kentang, anaknya bertanya,

"Bu, buat apa beli kentang sedemikian banyaknya?"

Ibunya menjawab, "telah tentu untuk dimakan, dong! Masa kamu telah lupa, waktu kamu masih kecil pernah sekali rebutan kentang dengan sapi di rumah Nenek, kan?"

Anaknya amat terkejut mendengar perkataan ibunya, maka itu dia berkata, "Aduh, Bu, kejadian itu sekali-kali jangan Ibu ceritakan kepada orang lain, malu ah!"

Ibunya malahan berkata dengan bangganya, "Takut apa? Waktu itu kamu toh keluar sebagai pemenang!"
Dikirim oleh: Peter Tan ~ May 18th, 2012

Harapan, Kecewa dan gak Ada Harapan

Anak: "Bu, bagaimana memahami makna kata 'harapan' dengan tepat?"
Ibu: "Mirip-mirip wajah Bapakmu waktu membeli lotre begitu, lah."
Anak: "Lalu, memahami arti kata 'kecewa' bagaimana Bu?"
Ibu: "sebagaimana wajah Bapakmu waktu 'tak menang lotre'"
Anak: "Lalu bagaimana menghayati makna kata 'tak ada harapan', Bu"?
Ibu: "Bagaikan wajah Bapakmu kalau gak ibu beri uang dan tak punya uang untuk membeli lotre..."

No comments:

Post a Comment