Trik Bermain Catur Melawan Pesaing Berat

Ini adalah rahasia para pecatur profesional yang selama ini tidak saya ketahui. MN Heri Darmanto telah berbagi rahasia dari para master catur ini dan sengaja membocorkannya demi kemajuan para catur indonesia. Alasan beliau berbagi rahasia catur ini adalah bahwa ilmu yang bermanfaat musti disebarkan sebanyak-banyaknya, supaya memberi manfaat yang sebesar-besarnya. Daripada ilmu yang ada di otak ini nantinya sayang terkubur bersama tanah, lebih baik disebarkan ke umat manusia catur lainnya. Kata orang suci dan bijaksana, nanti kalau kita mati, kita tidak bawa uang apalagi ATM, Harta-Tahta-Wanita akan amblasss ditelan bumi... Yang menemani kita setelah mati katanya: amal perbuatan baik, ilmu yang bermanfaat, dan doa orang-orang yang mendoakan kita,utamanya orang-orang yang dekat dengan kita. Simak baik-baik apabila Anda serius dalam menggeluti olahraga catur.

Ada 3 (tiga) cara untuk memenangkan pertandingan catur lawan seorang pesaing sehubungan dengan opening yang kita pakai:

1. Fokus pada Senjata Andalan

Cara pertama adalah memakai opening kita, andalan kita - "tidak melihat opening lawan"! Semua jalur opening kita hapalkan dan kita pahami dengan baik sekali. Segala varian, sub-varian beserta jenggot-jenggotnya kita hapalkan semua sampai sebanyak-banyaknya, sebanyak yang kita bisa hapalkan... Apapun jawaban lawan - kita sudah siap dengan langkah-langkah kita yang sudah kita hapal.

Cara ini relatif lebih mudah dilakukan - meskipun peluang menangnya tidak terlalu besar, utamanya apabila lawan telah menghadang opening kita dan mempunyai hapalan opening yang sama dengan kita. Akan agak bahaya apabila lawan lebih hapal opening senjata kita daripada kita. Kalo lawan menghadang, jelas kita tidak bisa mencuri di opening... Biasanya yang terjadi apabila imbang saja dan kita tarung di middle dan ending.

Tapi jelas butuh waktu (jam terbang berlatih) yang tidak sedikit untuk menghapalkan semua opening. Kebanyakan master-master catur memakai cara ini.

2. Mengantisipasi Opening Lawan

Cara kedua yang dapat dilakukan untuk memenangkan pertandingan catur melawan pesaing kita adalah mengikuti ataupun menghadang opening lawan. Kita perhatikan dan pantau satu demi satu opening lawan dan kita persiapkan dengan baik bagaimana menghadapi dan memenangkannya. Paling tidak kita bisa mengimbanginya. Lebih efektif lagi, apabila lawan diarahkan ke opening yang dia tidak hapal ataupun kurang hapal. Biasanya taktik yang dilakukan adalah memakai opening bukan varian utama ataupun pake opening alternatif ataupun jarang dipakai tapi masih bisa diterima oleh teori catur.

Cara ini punya peluang menang lebih besar dan kadang kalo sukses, kita bisa mencuri di opening dan menang opening. Tidak mungkin seorang pecatur akan hapal semua langkah opening yang jumlahnya bermilyar-milyar. Nah kita berusaha memasuki di mana ada varian opening yang kira-kira dia tidak hapal. Opening yang baik adalah opening yang punya peluang menang besar apabila dipakai, gak berduli opening apapun itu. Peluang menang besar apabila: lawan tidak hapal, ataupun lawan tidak suka.

Cara ini lebih sulit dilakukan karena butuh kerja keras untuk mempersiapkan semua lawan. Tapi kalo bisa dilakukan akan baiklah hasilnya. Cara ini juga banyak dianut oleh master-master catur dunia.

3. Mengandalkan Kekuatan Kalkulasi Kita

Cara ketiga untuk menang adalah kita tidak fokus pada opening untuk menang tapi mengandalkan kekuatan kalkulasi yang hebat sekali dan punya akurasi langkah mendekati mesin. Opening diacak dan seringkali pake opening gambit dan komplikasi (misal kuda tukar 2 pion), benteng tukar kuda+1 pion, dan sebagainya.

Cara ini akan mengacaukan persiapan opening lawan tapi tuntutan kalkulasi hebat wajib dipenuhi. Lawan dipaksa memasuki jalur opening yang tidak dikenal ataupun jarang dikenal dengan bentuk-bentuk posisi komplikasi materi. Cara ini jarang dilakukan oleh pecatur. Resiko kalah juga besar, meskipun apabila bisa melakukan dengan baik, pecatur macam ini akan sangat berbahaya. Saya lihat ada pecatur-pecatur master yang punya cara ini, meskipun tidak banyak jumlahnya.