Cerita pengemis jutawan di Jaksel, sepekan bisa raup Rp 3,5 juta
Quote:Ilustrasi
Enot namanya. Perempuan berusia 71 tahun ini adalah pengemis asal Rengasdengklok, Jawa Barat. Sehari-hari, ia mengemis di wilayah Jakarta Selatan.
Untuk mengelabuhi petugas, ia memakai karung besar. Terkadang ia menjadikan pemulung, apabila tak ada petugas ia menjadikan pengemis.
Penghasilan menjadikan pengemis sangat fantastis. Pengemis jutawan ini dalam 10 hari mampu mengantongi uang Rp 3.500.000. Jumlah itu tentu sangat besar apabila dibandingkan dengan para pekerja sektor formal biasa.
Upayanya mengais rezeki dengan cara mengemis akhirnya ketahuan juga saat petugas Sudin Dinas Sosial Jakarta Selatan pada Selasa (1/10) lalu melakukan razia. Ia terjaring saat sedang mengemis di Pasar Mampang.
"Dia hidup sendiri di Jakarta, tidur di mana saja. Yang penting cari uang," ucap Miftahul Huda, Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, menceritakan kisah Enot, seperti dilansir dari situs resmi Pemprov DKI, Kamis (3/10).
Saat petugas menggeledah isi karung, uang jutaan milik Enot itu apabila tersimpan di antara tumpukan botol. "Saat mau diamankan karungnya Enot tidak mau melepaskan. Ternyata saat botol-botol dikeluarkan, ada uang yang jumlahnya jutaan tersimpan di sana," jelasnya.
Uang itu disimpan di dalam plastik hitam. Uang jutaan itu terdiri dari pecahan Rp 1.000-50.000. Tidak ada recehan koin.
Setelah tertangkap, Enot langsung dibawa Panti Sosial Bina Insani (PSBI) Bangun Daya Cipayung, Jakarta Timur untuk diberikan pembinaan. "Untuk uang miliknya, kalau sudah keluar dari panti pasti dikembalikan. Lagi pula ada berita acaranya," tandasnya.
sumber
Enot namanya. Perempuan berusia 71 tahun ini adalah pengemis asal Rengasdengklok, Jawa Barat. Sehari-hari, ia mengemis di wilayah Jakarta Selatan.
Untuk mengelabuhi petugas, ia memakai karung besar. Terkadang ia menjadikan pemulung, apabila tak ada petugas ia menjadikan pengemis.
Penghasilan menjadikan pengemis sangat fantastis. Pengemis jutawan ini dalam 10 hari mampu mengantongi uang Rp 3.500.000. Jumlah itu tentu sangat besar apabila dibandingkan dengan para pekerja sektor formal biasa.
Upayanya mengais rezeki dengan cara mengemis akhirnya ketahuan juga saat petugas Sudin Dinas Sosial Jakarta Selatan pada Selasa (1/10) lalu melakukan razia. Ia terjaring saat sedang mengemis di Pasar Mampang.
"Dia hidup sendiri di Jakarta, tidur di mana saja. Yang penting cari uang," ucap Miftahul Huda, Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, menceritakan kisah Enot, seperti dilansir dari situs resmi Pemprov DKI, Kamis (3/10).
Saat petugas menggeledah isi karung, uang jutaan milik Enot itu apabila tersimpan di antara tumpukan botol. "Saat mau diamankan karungnya Enot tidak mau melepaskan. Ternyata saat botol-botol dikeluarkan, ada uang yang jumlahnya jutaan tersimpan di sana," jelasnya.
Uang itu disimpan di dalam plastik hitam. Uang jutaan itu terdiri dari pecahan Rp 1.000-50.000. Tidak ada recehan koin.
Setelah tertangkap, Enot langsung dibawa Panti Sosial Bina Insani (PSBI) Bangun Daya Cipayung, Jakarta Timur untuk diberikan pembinaan. "Untuk uang miliknya, kalau sudah keluar dari panti pasti dikembalikan. Lagi pula ada berita acaranya," tandasnya.
sumber
No comments:
Post a Comment