Tidak semua artis apabila bergelut dunia perfilman saja, namun ada sebagian dari mereka yang juga berwirausaha dan mengembangkan bisnis lainnya. memang tidak mudah baginya meluangkan waktunya untuk bisnisnya apalagi keterbatasan waktu dan fikiran tentu menjadikan tantangan tersendiri agar bisnis diluar dunia film bisa sukses
Menurut info dari CNN Money beberapa artis cantik di bawah ini sukses dalam mengembangkan wirausaapabila selain dunia akting yang masih dijalaninya secara aktif, siapa saja dia ?
1. Jessica Alba
Aktris Fantastic Four ini ternyata mempunyai usaha yang serius selain menjalani profesinya dalam berlakon di layar lebar. Tahun lalu, Jessica Alba mendirikan perusahaan perawatan untuk anak-anak yang diberi nama The Honest Company.
Perusahaan tersebut menjual produk-produk untuk bayi yang ramah lingkungan. Misalnya saja popok bebas bahan kimia, tisu dan beberapa produk lain yang tidak membahayakan bayi. Perusahaan tersebut memperoleh modal sebesar USD 27 juta dari beberapa investor seperti General Catalyst, Lightspeed Venture Partners dan Institutional Venture Partners.
Artis yang berumur 31 tahun ini mengaku menularkan produk-produk ramah lingkungan untuk bayi kepada ibu-ibu muda untuk masa depan yang lebih baik.
2. Jill Becker
Setelah lulus dari Universitas Harvard di Amerika Serikat dengan gelar Ph.D di bidang Kimia, perempuan 39 tahun ini mengembangkan sistem Atomic Layer Deposition (ALD).?
Produknya ini adalah film yang sangat tipis dengan beberapa bahan seperti anti refleksi, konduksi listrik dan anti UV yang biasanya digunakan untuk ponsel pintar, sel surya dan produk-produk anti matahari lain.
Dengan uangnya sendiri, dia mengembangkan perusahaannya, Cambrige Nanotech, dari rumahnya dan merangkai sendiri ALD mulai tahun 2003. Kerja keras dia ternyata membuahkan hasil. Dia dinobatkan sebagai salah satu wirausaha Ernst & Young 2010 dan pendapatan perusahaannya mencapai USD 18 juta (Rp 174 miliar) di 2011.
3. Theresa Fette
Perempuan 34 tahun ini telah mendirikan perusahaan jasa pengelolaan dana pensiun, Provident Trust Group, pada tahun 2008 lalu. Perusahaan Theresa ini kini telah melayani sekitar 30.000 klien yang mencari alternatif investasi untuk mengelola dana pensiun mereka.
Perempuan asal Las Vegas ini mendirikan perusahaan keuangannya untuk menghidupkan kembali dunia keuangan yang disebutnya stagnan.
Dengan aset klien yang lebih dari USD 3 miliar, penjualan Provided Trust diperkirakan bisa meningkat menjadikan USD 5 juta tahun lalu.
4. Christiane Lemieux
Pada saat itulah dia memutuskan untuk keluar dan mendirikan usaha sendiri dengan nama DwellStudio di tahun 2000. Dia mengatakan bisnisnya ini sebagai ekonomi baru dari beberapa merek yang lebih dulu terkenal seperti Pottery Barn. Meski begitu, dia mengaku sukses tidak datang dalam semalam.
"Saya membuat kesalahan pada awal-awal bisnis saya seperti dengan mengatakan ya untuk semuanya. Itu membuat saya kehilangan momentum untuk pertumbuhan bisnis saya. Harusnya saya mengatakan ya untuk hal yang mendorong bisnis saya dan tidak untuk hal yang tidak mendorong pertumbuhan bisnis saya," ujar dia.
Tahun 2010, DwellStudio telah membuka toko pertamanya di pusat perdagangan aksesoris rumah di New York, ABC Home & Carpet. Mei tahun lalu, cabangnya bertambah yaitu di SoHo Manhattan.
5. Alexa Von Tobel
Sebagai broker di Morgan Stanley tahun 2006, Von Tobel mulai sadar bahwa dia tidak begitu paham dengan penataan keuangan pribadi. Begitupun dengan teman-temannya. Pada saat dia bersekolah di Harvard Business School tahun 2008, dia mengambil cuti untuk mendalami tentang hal tersebut.
Pada umur 28, dia memulai dengan membuat blog yang kini menjadikan alat untuk mengelola keuangan perempuan. Perusahaannya yang mempunyai nama LearnVest ini telah meraup USD 25 juta dan telah meluncurkan LearnVest Planning Service. Fasilitas tersebut memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan pengelola keuangan yang mengubah apapun yang rumit menjadikan laporan keuangan yang sederhana.?
Fasilitas tersebut dijual dengan harga USD 89 hingga USD 599 untuk beberapa paket jasa yang berbeda.
Sumber
No comments:
Post a Comment