Tuesday, September 24, 2013

iINTALL PES 2013 DAN PATCHNYA DI WINDOWS 8

hai kawan semua.... jenuh juga kalo cuma posting tentang kuliah terus.. kali ini ane mau sHaring tentang pes 2013 di PC untuk penggunka windows 8

ane mau sharing tentang ngisntall pes 2013 di PC windows 8. kemarin kemarin ane sempet punya masalah saat nginstall pes nih. udah repot2 download file yang segede gajah, eh... ternyata gak bisa buat main. emang sih udah berhasil nginstall tapi jika play selalu minta CD aslinya, kalo gak salah ada tulisan"INSERT original disc".
pengen banget maen akhirnya ane obrak abrik informasi diinternet. dan ahirnya dapet juga yang membahas masalah tersebut. masalahnya adalah belum nginstall petchnya, hehe...., tapi masalah gak cuma itu, udah ngisntall patch ternyata tetep aja gak bisa maen. PC ane ternyata VGA nya gak cukup.
ane cari lg informasi diinternet, dan ahirnya dapet lagi caranya. ane langsung coba cara tersebut yaitu buat run administratornya jg XP. .....dan......... tetep aja gak bisa, udah bisa jalan sih Pes nya tapi waktu mau kick off langsung  ada tulisan "stop working".
udah ane coba berkali-kali tetep aja gak bisa.
ahirnya bisa juga. ternyata carany dengan mengganti administratornya ke "windows 7" bukan ke windows xp.
nih berikut ane kasih gambarnya....
buka kitservernya, lalu cari file config dan manegernya...
klik tuh filenya, klik kanan maksudnya... pilih protertis dan klik compatibility dan cek kaya gambar dibawah ini, buar run dengan windows 7..oke

habis itu , klik file congfig dan atur kaya gambar ini... untuk enforce resolution samakan denga resolusi PC kamu...
pada LOD cofiguration  isi kaya ini..



selanjutnya di balik ke foleder "pro evolution soccer..." dan pilih file "setting" dan atur kaya ini..
jangan lupa semua file yang berkstensi ".exe" ubah dulu biar run ke windows 7 oke....
nah sekarang kalian bisa maen PES 2013  sepuasnya. walaupun VGA nya gak cukup..hehe... kaya punyaa neh nih... tapi tetep aj bisa main....., jangan lupa berdoa dulu sebelum main...


Monday, September 23, 2013

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN UNDIP





 JUDUL : TATA LAKSANA PEMELIHARAAN SAPI POTONG LIMOUSIN DI PT. TRI NUGRAHAFARM DESA SAMIRONO KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG
LATAR BELAKANG
Kebutuhan daging di Indonesia sedang meningkat, namun tidak diimbangi dengan pertumbuhan produsen penyuplai daging menjadi permasalahan yang cukup serius pada pemenuhan pangan di Indonesia. Kendala yang dihadapi dalam proses produksi adalah formulasi pakan yang berubah-ubah karena kualitas bahan pakan yang tidak sama, pendistribusian bahan pakan yang terhambat, sulitnya mencari bakalan yang siap digemukkan, sulitnya adaptasi pakan dan kandang baru.  Permasalahan ini dapat teratasi bila didukung oleh sistem manajemen yang baik.
            Pemenuhan kebutuhan daging saat ini masih mengandalkan peternakan sapi potong. Namun, sistem peternakan tradisional sapi  lokal belum mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri karena populasi dan tingkat produktivitas yang rendah. Pada peternakan ini, manajemen produksi, pakan, dan seleksi induk masih buruk, sehingga menuntut perbaikan peternakan tradisional menjadi peternakan modern.
            Stabilitas ketersediaan daging sapi sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang meningkat. Selainitu kontinyuitas ketersediaan daging sapi juga bertujuan untuk menekan harga daging sapi dipasaran agar dapat dijangkau oleh seluruh elemen masyarakat. Keadaan tersebut harus dimanfaatkan peternak sapi potong untuk meningkatkan hasil produksinya. Perbaikan tata laksana pemeliharaan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hasil produksi pada usaha penggemukan sapi potong. Tata laksana pemeliharaan merupakan kegiatan yang dilakukan pada suatu peternakan meliputi, tata laksana pemberian pakan, tata laksana perkandangan dan sanitasi, serta tatalaksana penjagaan kesehatan.
 

TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan
            Tujuan dari praktek kerja lapangan ini adalah melatih kerja secara langsung dan mengkaji tata laksana pemeliharaan sapi potong yang diterapkan oleh PT Tri Nugraha Farm di salatiga.
Manfaat
            Manfaat dari praktek kerja lapangan ini agar mahasiswa dapat memahami penerapan ilmu peternakan dalam masyarakat, menambah wawasan dan pengalaman serta dapat mengetahui tata laksana pemeliharaan sapi potong yang diterapkan oleh PT Tri Nugraha Farm di salatiga.



TINJAUAN PUSTAKA
Sapi Limousin
            Sapi Limousin termasuk Bos taurus berasal dari Perancis, merupakan sapi potong yang berkualitas baik. Secara genetik Sapi Limousin adalah sapi potong yang berasal dari wilayah beriklim dingin, merupakan sapi tipe besar, mempunyai volume rumen yang besar, voluntary intake (kemampuan menambah konsumsi di luar kebutuhan yang sebenarnya) yang tinggi dan metabolic rate yang cepat, sehingga menuntut tata laksana pemeliharaan lebih teratur. Saat lahir, ukuran pedet relatif kecil sehingga proses kelahiran relatif lancar. Tubuh berwarna merah keemasan dengan bagian perut berwarna seperti jerami.Ukuran tubuhnya sedang, tidak bertanduk.Tingkat efisiensi pakan terbilang bagus.Persentase daging dalam karkas cukup tinggi (Iriani, 2011). Sapi Limousin memiliki keunggulan dibanding sapi lokal yaitu pertambahanbobot badan harian (PBBH) berkisar antara 0,80-1,60 kg/hari, konversi pakantinggi dan komposisi karkas tinggi dengan komponen tulang lebih rendah. Konversi Limousin hasil persilangan dengan PO yaitu 8,59 (Hadi dan Ilham,2002)
            Bangsa sapi Limousin memiliki warna mulai dari kuning sampai merah keemasan, tanduknya berwarna cerah, bobot lahir tergolong kecil sampai medium yang berkembang menjadi golongan besar pada saat dewasa, betina dewasa dapat mencapai 575 kg sedangkan pejantan dewasa mencapai berat 1100 kg. Fertilitasnya cukup tinggi, mudah melahirkan, mampu menyusi dan mengasuh anak dengan baik serta pertumbuhannya capat (Blakely dan Bade, 1994).
Pakan
            Pakan merupakan suatu bahan yang dimakan oleh ternak yang mengandung energi dan zat gizi lainnya yang dapat digunakan sebagai campuran ransum.Ransum merupakan campuran pakan yang mengandung dua buah atau lebih bahan pakan (Hartadi, 1993). Pakan sapi potong terdiri dari pakan kasar dan konsentrat. Pakan kasar ditandai dengan tingginya kandungan serat kasar, pakan ini dikategorikan sebagai pakan yang memiliki kandungan air banyak saat muda dan pakan berserat saat dewasa. Konsentrat merupakan makanan yang mengandung komponen makanan utama yang cukup banyak (Williamson dan Payne, 1993).
            Penggemukan adalah pemeliharaan ternak yang bertujuan untuk mempercepat dan meningkatkan produksi daging yang berkualitas dalam periode tertentu (Ermawati et al., 2010).  Pakan hendaknya tidak diberikan sekaligus dalam jumlah banyak setiap harinya, melainkan dibagi menjadi beberapa bagian seperti pagi dan sore hari (Rianto dan Purbowati, 2009).
            Pemberian sedikit hijauan digunakan untuk merangsang keluarnya saliva yang bertujuan untuk menjaga pH rumen saat pemberian konsentrat.  Setelah dilakukan pemberian sedikit hijauan kemudian konsentrat diberikan dengan selang dua jam hijauan diberikan lagi (Rianto dan Purbowati, 2009).  Hijauan pakan ternak dapat diberikan dalam bentuk segar, silase atau berupa hay yaitu hijauan yang dikeringkan atau jerami kering (Akoso, 2000).
            Jenis pakan berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu hijauan dan konsentrat sedangkan berdasarkan asalnya dibagi menjadi nabati dan hewani (Prabowo et al., 2008). Kualitas masing masing jenis pakan berbeda, pakan hijauan mengandung serat kasar tinggi sedangkan protein kasarnya kurang sehingga harus diimbangi dengan pemberian pakan konsentrat yang memiliki protein kasar tinggi. Pemberian pakan konsentrat dapat memenuhi kebutuhan protein kasar yang digunakan untuk pembentukan daging dalam program penggemukan dan menghasilkan asam amino essensial yang dibutuhkan oleh tubuh. Penambahan konsentrat tertentu dapat juga bertujuan agar zat makanan dapat langsung diserap di usus tanpa terfermentasi di rumen, mengingat fermentasi rumen membutuhkan energi lebih banyak (Ermawati et al., 2010)
Produktivitas
Produktivitas adalah hasil yang diperoleh dari seekor ternak pada ukuran waktu tertentu. Komponen performa produktivitas sapi potong adalah jumlah kebuntingan, kelahiran, kematian, panen pedet (calf crop), perbandingan anak jantan dan betina, jarak beranak, bobot sapih, bobot setahun (yearling), bobot potong dan pertambahan bobot badan  (Tanari, 2001). Tingkat produktivitas ternak dipengaruhi oleh faktor kemampuan genetik, faktor lingkungan serta interaksi antar kedua faktor tersebut. Faktor genetik ternak menentukan kemampuan yang dimiliki oleh seekor ternak sedangkan faktor lingkungan memberi kesempatan kepada ternak untuk menampilkan kemampuannya (Hardjosubroto, 1994)
            Keberhasilan usaha penggemukan sapi potong sangat ditentukan oleh penambahan bobot badan sapi yang tinggi dan efisiensi dalam penggunaan ransum (Rianto dan Purbowati, 2009). Pertambahan bobot badan sapi ditentukan oleh beberapa faktor, terutama jenis sapi, jenis kelamin, umur, ransum, atau pakan yang diberikan dan teknik (Sugeng, 2000).
            Efisiensi pakan adalah perbandingan antara pertambahan bobot badan yang dihasilkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi dalam persen (Siregar, 2003). Tingkat efisiensi pakan menunjukkan presentase jumlah pakan yang dikonsumsi oleh  ternak yang dapat diubah menjadi pertambahan bobot         badan 1 Kg (Sugeng, 2000).
Perkandangan
Pekandangan merupakan suatu lahan khusus untuk peternakan, serta sarana penunjang seperti kandang ternak, gudang, mess, peralatan kandang, kantor dan sebagai penunjang produktivitas ternak (Rianto dan Purbowati, 2009). Ukuran panjang dan lebar kandang pemeliharaan untuk satu ekor sapi dewasa adalah: panjang dan lebar 2,10 m x 1,45 m untuk sapi lokal dan 2,10 m x 1,50 m untuk sapi-sapi impor dan sapi perah jantan (Siregar, 2008).
            Kandang merupakan suatu bangunan yang digunakan untuk tempat tinggal ternak atas sebagian atau sepanjang hidupnya.  Kandang harus dirancang untuk memenuhi persyaratan kesehatan dan kenyamanan ternak, enak serta nyaman untuk operator, efisien untuk tenaga kerja dan pemakaian alat-alat, serta disesuaikan dengan peraturan kesehatan ternak (Rianto dan Purbowati, 2009). Pembuatan kandang harus sesuai dengan kebutuhan ternak dantujuan usaha peterankan. Sehubungan dengan kebutuhan hidup ternak dipelukan faktor-faktor yang perlu diperhatikan seperti iklim setempat, kontruksi dan bahan bangunan (AAK, 1991).
Sanitasi dan Penjagaan Kesehatan
            Tindakan sanitasi adalah usaha penjagaan kesehatan melalui kebersihan agar ternak bebas dari suatu infeksi penyakit, baik bakteri, virus, maupun parasit (Sugeng, 2000). Hal yang perlu diperhatikan dalam upaya melaksanakan sanitasi yaitu, matahari dapat masuk kedalam kandang, sirkulasi udara dapat berlangsung secara lancar, saluran pembuangan air harus tetap bersih, tempat pembuangan kotoran harus jauh dari kandang, kebersihan kandang harus dijaga dari feses sapi, kebersihan sapi harus dilakukan dengan cara dimandikan dan menjaga kebersihan peralatan kandang (Rianto dan Purbowati, 2009).
            Secara umum kerugian akibat serangan penyakit bisa dilakukan dengan menjaga kesehatan ternak antara lain vaksinasi ternak secara teratur terhadap penyakit yang sering timbul di daerah tersebut (Rianto dan Purbowati, 2009). Pengendalian penyakit berupa cacing harus memperhitungkan pula faktor ekonomi, penataan lingkungan, kebersihan kandang dan daur hidup cacing. Pengobatan cacing pada sapi umur sampai 3 bulan bertujuan menghindari gangguan pada masa pertumbuhan sehingga mencapai kondisi prima dan optimal (Akoso, 2000).


MATERI DAN METODE
            Kegiatan praktek kerja lapangan direncanakan dilaksanakan tanggal 1 Februari 2013 sampai 1 Maret 2013 di PT Tri Nugraha Farm di Desa Samirono, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Materi
            Materi yang digunakan dalam praktek kerja lapangan adalah seluruh sapi yang dimiliki oleh PT Tri Nugraha Farm.  Alat yang digunakan adalah timbangan ternak untuk menimbang ternak, timbangan pakan untuk menimbang pakan, kamera untuk mengambil gambar kegiatan kandang dan alat tulis untuk mencatat data hasil pengamatan.
Metode
            Metode yang digunakan dalam praktek kerja lapangan di PT Tri Nugraha Farm berupa berpartisipasi secara aktif pada kegiatan di perusahaan tersebut, observasi dengan melibatkan 20 sapi limousine yang dipilih secara acak sebagai target pengamatan, pengambilan data primer  dan wawancara kepada manajer dan pekerja kandang berdasarkan daftar kuisioner yang telah disusun. Pengambilan data primer  meliputi: manajemen pemberian pakan, produktivitas ternak, manajemen perkandangan, manajemen sanitasi dan kesehatan dan  wawancara terhadap manajer dan pekerja kandang.
            Manajemen pemeliharaan meliputi: manajemen pemberian pakan, manajemen sanitasi dan manajemen perkandangan. Pengamatan manajemen pemberian pakan yaitu mengamati  jenis bahan  pakan, frekuensi pemberian, jumlah pemberian dan sisa pakan.
Pengukuran produktivitas dilakukan dengan mengukur pertambahan bobot badan harian (kg/ekor/hari) yang dihasilkan dari pengurangan bobot badan akhir (kg/ekor/hari) terhadap bobot badan awal (kg) dibagi dengan lama hari pengamatan. Pengukuran jumlah konsumsi pakan dan produktivitas digunakan untuk menentukan nilai konversi pakan, feed cost per gain dan tingkat efisiensi.
             Pengambilan data manajemen perkandangan meliputi: pengukuran luas kandang, jenis kandang, kapasitas kandang, jumlah kandang dan tipe kandang.  Pengambilan data tata laksana sanitasi meliputi:bentuk limbah dan tempat pembuangan limbah. Pengambilan data penjagaan kesehatan meliputi: program vaksinasi dan jenis vaksin.


JADWAL KEGIATAN
Kegiatan
Desember
Januari
Februari
Maret
April
Juni
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
5
1
2
3
4
4
Persiapan



*
*
*
*
*















Pengambilan Data









*
*
*
*
*









Analisis data














*
*
*
*





Penyusunan Laporan


















*
*
*
*

Konsultasi

*
*
*
*
*
*
*








*
*
*
*
*
*

Ujian






















*

























Keterangan : 1 = minggu ke 1             3 = minggu ke 3
                     2 = minggu ke 2             4 = minggu ke 4


DAFTAR PUSTAKA
AAK. 1991.  Petunjuk Beternak Sapi Potong dan Kerja. Cetakan ke-2. Kanisius, Yogyakarta.
Akoso, B. T. 2000. Kesehatan Sapi. Cetakan ke-10. Kanisius, Yogyakarta.
Blakely J. dan D. H. Bade. 1998. Ilmu peternakan. Cetakan Ke-4.Diterjemahkan oleh B. Srigandono. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Ermawati, Nuschati U, Subiharta, Yuni E, Rini N. 2010. Pedoman Teknis Budidaya Sapi Potong. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Ungaran.
Fikar S. dan Ruhyadi D. 2010.Buku Pintar Beternak dan Bisnis Sapi Potong.Cetakan ke-1. AgroMedia Pustaka, Jakarta.
Hadi, P.U. dan N. Ilham. 2002. Problem danprospek pengembangan usaha             pembibitansapi potong di Indonesia. Jurnal Penelitian dan Pengembangan        Pertanian 21(4): 148−157.

Hartadi, H., S. Reksohadiprodjo dan A. D. Tillman. 1993. Tabel Komposisi Pakan Untuk Indonesia.Cetakan Ke-3. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Hardjosubroto, W 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Iriani, A.M. 2011. Kecukupan Nutrien Makro Pada Sapi Pejantan Di Balai Inseminasi       Buatan Lembang Jawa Barat.Skripsi. Departemen Ilmu Nutrisi dan     Teknologi Pakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Rianto, E. dan E. Purbowati. 2009. Panduan Lengkap Sapi Potong. Penebar Swadaya, Depok.
Tanari, M., 2001. Usaha Pengembangan Sapi Bali Ternak Lokal dalam Menunjang Pemenuhan Kebutuhan Protein Asal Hewani di Indonesia, Makalah Falsafah Sains. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Prabowo A, Elma B, Reny D. T, Soerachman. 2008. Teknologi Budidaya Sapi Potong. Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Lampung.
Siregar, S. B. 2003. Penggemukan Sapi. Penebar Swadaya, Depok.
Sugeng, Y. B. 2000. Sapi Potong. Cetakan ke-8. PT Penebar Swadaya, Depok.
Williamson,G. danW.J.A.Payne. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis.Diterjemahkan oleh S. D. Darmadja.Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

 

 



RENCANA JADWAL PELAKSANAAN PKL

No
Jenis Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
1.
Persiapan
1Desember s/d 31 Januari 2013
2.
Pelaksanaan
1 Febuari s/d  1 Maret 2013
4
Diskusi Hasil
2 Maret s/d 30 April 2013
5
Penulisan dan Penyusunan Laporan
1 April s/d 31 Mei 2013
6
Pengumpulan Draf Untuk Ujian
25 Juni 2013
7
Ujian
28 s/d 30 Juni 2013
8
Pengumpulan Lapoan Resmi
Setelah ujian akhir / sebelum yudisium

DAFTAR KUISIONER

A.    KEADAAN UMUM


1.  Kondisi Sosial Ekonomi Peternakan

a.  Nama Perusahaan                :
b.  Alamat Peternakan              :
c.  Pemilik Perusahaan              :
d.  Sejarah Peternakan              :
e.  Status Perizinan                   :
f.  Jenis Usaha                          :    1. Peternakan Rakyat
    2. Perusahaan Peternakan
    3. Lainnya
g.  Luas Areal Peternakan         :
h.  Luas Bangunan                    :
i.   Sistem Pemeliharaan            :    1. Ekstensif
                                                      2. Semi intensif
                                                      3. Intensif
j.   Populasi                               :          ekor
k.  Respon Masyarakat             :

2.  Keadaan Umum

a.  Denah Lokasi                       :
b.  Tata Letak/ Lay Out            :
c.  Curah Hujan                        :
d.  Suhu Lingkungan                :
e.  Kelembaban                         :
f.  Ketinggian (dpl)                  :

B. KEADAAN USAHA PETERNAKAN

1.  Keadaan Usaha Peternakan

a.  Luas Areal                           :
b.  Luas Kandang                     :
c.  Jumlah Ternak                      :
d.  Jenis Ternak                         :

2.  Metode Pengadaan Bakalan

a.  Bangsa                                 :
b.  Asal                                      :
c.  Harga                                   :
d.  Kriteria Pemilihan Bakalan  :
e.  Tempat Pembelian Bakalan :
f.  Lama Penggemukan            :
g.  Penanganan Awal/Adaptasi :

3.  Metode Pengadaan Pakan

a.  Jenis Pakan                          :    1. Pakan Kasar (terdiri dari)
                                                      2. Konsentrat (terdiri dari)
b.  Asal Pakan                           :
c.  Harga Bahan Pakan             :
d.  Pola Penyajian Pakan           :    1. Ad libitum
                                                      2. Interval feeding           
e.  Perbandingan Pakan            :
f.  Jumlah Pemberian Pakan     :
g.  Jumlah Pemberian Minum   :
h.  KetersediaanPakan              :

4.  Sanitasi dan Penjagaan Kesehatan

a.  Jenis Limbah                        :
b.  Tempat Pembuangan           :
c.  Program Penanganan           :
d.  Progran Vaksinasi                :
e.  Jenis Vaksin                         :

5.  Perkandangan

a.  Jumlah Kandang                  :
b.  Tipe Kandang                      :
c.  Lantai Kandang                   :
d.  Dinding Kandang                :
e.  Atap Kandang                     :
f.  Ukuran Kandang                 :
g.  Kapasitas Kandang              :
h.  Bahan Kandang                   :
i.   Jenis Kandang                     :
j.   Peralatan Kandang              :

6.  Pemasaran

a.  Produk yang Dipasarkan     :
b.  Penentuan Harga Jual          :
c.  Sistem Pemasaran                :
d.  Kriteria Sapi Layak Dijual   :

TABEL
Tabel. Macam Bahan Pakan
Bahan Pakan
Persentase (%)
Asal
Harga (/kg)












Sumber :


Tabel.Data Konsumsi Pakan
Tanggal :
Nomor Ternak
Pemberian
Sisa
Pakan Kasar
Konsentrat
Pakan Kasar
Konsentrat
1




2




3




4




5




6




7




8




9




10




Rata-rata




Sumber :


Tabel. Data Produkstivitas Ternak
Nomor Ternak
Bobot Awal
Tanggal :
Bobot Akhir
Tanggal :
PBB
PBBH
1




2




3




4




5




6




7




8




9




10




Rata-rata




Sumber :