Liputan6.com, Jakarta : Hampir 1 tahun masa Basuki Tjahaja Purnama menduduki jabatan sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Pria yang akrab disapa Ahok itu dikenal berwatak keras dan blak-blakan. Sedangkan pasangannya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ataupun Jokowi dinilai lebih halus dan merakyat.
Meski berbeda karakter, Ahok merasa sejak dilantik Oktober tahun lalu hingga kini, hampir tidak pernah terjadi perbedaan antara dirinya dengan Jokowi yang dapat menimbulkan konflik. Sebab menurutnya ia tahu bagaimana memosisikan diri.
"Hampir nggak pernah ada ya. Tapi memang beliau instingnya lebih baik sih. Ya saya bagaimana mau berantem, saya memposisikan diri sebagai stafnya beliau. Beliau perintah apa, ya saya kerjain. Ya paling saya keluarkan ide-ide. Kalau Beliau merasa nggak cocok ya nggak cocok," ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (10/9/2013).
Mantan bupati Belitung Timur itu juga membantah bahwa ada pengaturan kerja antara ia dan Jokowi. Pembagian kerja, seperti Jokowi yang seringkali blusukan memantau masalah DKI di lapangan, sementara ia menyelesaikan pekerjaan administrasi di kantor, menurut Ahok terjadi secara alami dan mengikuti alur. Yang jelas, lanjut dia, mereka masing-masing berusaha meringankan pekerjaan pasangannya.
Ia berusaha sebanyak mungkin mengerjakan tugas dari Jokowi selaku gubernur, begitu juga sebaliknya Jokowi berusaha agar Ahok mendapat pekerjaan seringan mungkin. Maka itu, ia menegaskan, karena dirinya dan Jokowi memiliki niat dan tujuan sama, maka mereka berdua bekerja keras bersama-sama.
Watak yang bertolak belakang antara ia dan Jokowi, bagi Ahok tidak menimbulkan perbedaan tetapi malah membantu mereka secara alami membagi kerja dengan adil. Jokowi yang lebih merakyat lebih mampu berkomunikasi dengan masyarakat, sementara dirinya dapat memantau kinerja para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI dengan tegas.
"Prinsipnya kami, seperti pak Jokowi bilang, bagi kerjaan mana mungkin berantem sih. Kalau bagi duit baru berantem kali, kalau bagi kerjaan mah nggak mungkin berantem. Selama ini beda kami cuma soal makan doang. Nggak tahan saya. Jam rapat sama makannya aja nggak cocok," gurau Ahok sambil tertawa. (Rmn/Mut)
sumbernya
Jangan sewot dulu gan, mangsudnya nggak cocok jam makannya. Jokowi kl sdh blusukan kadang sampai lupa makan sampai sore, tahan dia. Sebaliknya Ahok tdk tahan lapar, kalau sdh jam makan harus makan
Anyway busway, keduanya saling isi dan saling melengkapi.
No comments:
Post a Comment