Saturday, September 7, 2013

Rusia, Iran , Cina Vs America , Israel , Inggris di Suriah ' Kapal2 perang

Rusia


Quote:SURIAH (Arrahmah.com) - Pasukan khusus Rusia telah tiba di kota pelabuhan Mediterania Suriah di Tartus, kata sumber-sumber oposisi seperti yang dilansir Alarabiya pada hari Senin (19/3/2012).

Sumber militer intelijen Israel DEBKAfile juga telah melaporkan bahwa dua kapal Angkatan Laut (AL) Rusia telah berlabuh di pelabuhan Suriah di Tartus dengan memakai dua kapal perang.

DEBKAfile mengutip laporan dari markas Laut Hitam Rusia di Sevastopo bahwa misi kapal-kapal tidak diungkap, tetapi dilaporkan untuk membawa satu unit “marinir anti-teroris” dan lainnya, sebuah tank militer yang bergabung dengan kapal pengintaian dan pengawasan AL Rusia telah tiba di Tartus.

Sebuah skuadron AL Rusia melakukan panggilan dari sana pada bulan Januari untuk mendukung rezim Syi’ah Nushairiyah yang dipimpin Bashar Assad.

Juga di bulan Januari, sebuah kapal Rusia diduga membawa ton amunisi yang dilarikan ke Suriah setelah memberitahu para pejabat di anggota Uni Eropa Siprus, di mana kapal telah membuat pemberhentian tak terduga, yang sedang menuju Turki. Para pejabat Turki mengatakan kapal itu sebaliknya memetakan misi untuk Tartus.

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Antonov sebelumnya mengatakan bahwa personil militer dan teknis Rusia telah hadir Suriah dan mengatakan negaranya akan mematuhi kontrak yang sudah ada untuk memberikan senjata ke Suriah.

Antonov mengatakan pasokan Rusia senjata ke Suriah sejalan dengan hukum internasional dan akan terus berlanjut. ”Rusia-Suriah kerjasama militer adalah sah,” katanya.

Sebelumnya telah dilaporkan dalam beberapa tragedi kekejaman pasukan rezim Syi’ah Nushairiyah dalam membantai warga Muslim sipil Suriah, bahwa pasukan teroris Rusia telah berada di jajaran mereka untuk membantu pembantaian dan penyiksaan terhadap kaum Muslimin Suriah. (siraaj/arrahmah.com)
Quote:

Kapal-Kapal Perang Rusia Hadang Serangan Barat ke Syria

Quote:Quote:
Ya, Rusia telah mengirimkan sejumlah kapal perang dari 2 pangkalan Armada Baltik dan Armada Laut Hitam, ke Syria. apabila satu armada Rusia yang tidak dilibatkan dalam misi ke Syria, yaitu Armada Pasifik yang berpangkalan di Vladiwostok, Siberia.

Mengutip keterangan seorang pejabat militer Rusia yang tidak disebutkan namanya, koran Inggris "The Sunday Times" baru-baru ini menyebutkan bahwa Rusia telah mengirimkan 5 kapal pendarat amfibi di lepas pantai Syria, lengkap dengan peralatan tempur termasuk ratusan personil marinir.
"Rusia harus mempersiapkan segala kemungkinan karena yakin bahwa krisis Syria akan memuncak sebelum April," tulis The Sunday Times.

Menurut keterangan pejabat tersebut, kehadiran personil marinir Rusia di lepas pantai Syria merupakan bentuk peringatan kepada Amerika dan sekutu NATO-nya untuk tidak menerjunkan pasukannya ke Syria karena akan berhadapan dengan marinir Rusia.

Keterangan resmi Rusia sendiri apabila menyebutkan bahwa kehadiran kapal-kapal perang tersebut adalah untuk melakukan latihan untuk meningkatkan koordinasi antar kekuatan laut Rusia.

Bulan lalu Rusia mengirimkan sebuah kapal perang yang mengangkut satu unit pasukan marinir ke pelabuhan Tartus, Syria, tempat yang menjadikan pangkalan militer Rusia. Media-media massa Rusia ada tgl 30 Desember lalu mengutip keterangan seorang pejabat militer lainnya bahwa kapal pendarat raksasa "Novocherkassk" telah meninggalkan pelabuhan Novorossiisk di Laut Hitam menuju Tartus. Kapal ini dijadwalkan tiba dalam waktu dekat. 2 kapal perang lainnya, "Azov" dan "Nikolai Filchenkov" telah berangkat menuju Syria sehari sebelumnya.

Pada pertengahan Desember lalu menhan Rusia mengatakan bahwa satu armada laut Rusia telah dikirimkan dari pelabuhan Baltiysk di Laut Baltik, menuju perairan Syria. Armada ini terdiri dari kapal frigat "Yaroslav Mudry", kapal pendarat "Kaliningrad" dan "Alexander Shabalin", ditambah 2 kapal perang lainnya.
Kehadiran kapal-kapal perang itu bersamaan dengan semakin banyaknya kekuatan NATO berada di perbatasan Turki-Syria setelah pada hari Jum'at (4/1) ratusan personil militer Amerika tiba untuk mempersiapkan penggelaran rudal "Patriot".

Ratusan personil militer negara-negara NATO telah tiba terlebih dahulu di Turki beberapa hari sebelumnya. Syria, Rusia dan Iran mengecam kehadiran militer NATO di perbatasan Syria dan menyebutkannya sebagai memperkeruh situasi.


Spoilerfor Senjata mematikan Rusia:
Quote:
MOSKOW - Deputi Perdana Menteri Rusia Sergei Ivanov menegaskan, tidak ada alasan untuk menghambat penjualan senjata ke Suriah.

"Rusia akan tetap bekerja sama dengan Suriah di bawah perjanjian dan juga aturan," ujar Ivanov, seperti dikuitp SANA, Jumat (2/12/2011).

Rusia sebelumnya menolak adanya larangan dan pemberlakuan embargo persenjataan ke Suriah. Rusia juga menegaskan penentangannya terhadap negara Barat dan Amerika Serikat (AS) dengan mengirim 72 misil ke Suriah.

"Misil dan persenjataan ini akan membantu Suriah dalam mempertahankan wilayah pesisir pantainya dari serangan," ujar salah satu sumber dari Rusia.

Negeri beruang merah ini juga mengatakan, kerja sama pertahanan dengan Suriah diatur dalam perjanjian pada 2007 lalu. Perjanjian itu pun dinyatakan legal dari kacamata hukum internasional.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Rusia Alexander Lukashevich juga mengkritisi sikap AS yang mengirimkan kapal perangnya ke perairan Mediterania Timur. Lukashevich mengatakan, pengiriman kapal perang AS akan menyebabkan eskalasi ketegangan di Suriah dan wilayah sekitarnya. Hal itu juga tidak akan memecahkan masalah yang ada.

Kapal induk dan kapal perang Rusia juga dikabarkan akan memasuki perairan Mediterania pada akhir tahun ini ataupun awal tahun depan untuk berlatih. Namun Rusia menegaskan, pengiriman kapal induk ini tidak bertujuan untuk mencampuri urusan Suriah.


Iran Army

Dukung Suriah, Kapal Perang Iran Merapat
Quote:Quote:
REPUBLIKA.CO.ID, AMAN -- Rusia, Cina dan Iran menunjukkan dukungan untuk Presiden Suriah Bashar al-Assad sehari sebelum pertemuan internasional, Senin (20/2).

Assad bertemu dengan seorang politisi senior Rusia di Damaskus. Pertemuan tersebut menegaskan dukungan Moskow bagi reformasi di Suriah dan membicarakan mengenai intervensi asing dalam upaya mengatasi pemberontakan.

Cina menuduh negara-negara Barat mengobarkan perang saudara di Suriah. Dua kapal perang Iran berlabuh di sebuah pangkalan angkatan laut Suriah pada Sabtu, menggarisbawahi meningkatnya ketegangan internasional selama satu tahun terakhir.

Kapal tersebut disebut-sebut akan memberikan pelatihan bagi angkatan laut Suriah. Hal ini menambah kekhawatiran Barat bahwa krisis Suriah bisa meluap ke dalam konflik regional apabila tidak segera teratasi, seperti dikutip dari televisi pemerintah Iran.

Wakil Perdana Menteri Israel Dan Meridor mempertanyakan pergerakan Iran ini. Ia mengatakan Assad menerima dukungan dari Iran dan kelompok militan Hizbullah, dan bahwa Rusia dan Cina telah memberinya 'lisensi untuk membunuh.'

Pasukan pemerintah terus mendesak dengan tindakan keras terhadap pemberontakan antiAssad. Krisis ini memasuki pekan penting sebab negara-negara Barat dan Arab mengadakan sebuah konferensi di Tunisia pada Jumat untuk mendesak Assad menyerahkan kekuasaannya.

Pemerintahan Assad berencana untuk mengadakan referendum untuk konstitusi baru. Referendum tersebut ditujukan untuk mengadakan pemilu multipartai dalam waktu 90 hari.


Quote:Quote:
Dua kapal angkatan laut Iran berlabuh di Suriah setelah melewati Terusan Suez di Mesir menuju Laut Tengah – suatu tindakan yang oleh Israel disebut "provokasi. Kantor berita Reuters mengatakan, kapal fregat Iran dan kapal pasokan Rabu malam tiba di Suriah.

Komandan angkatan laut Iran mengatakan, kedua kapal itu melakukan kunjungan rutin dan bertujuan untuk melakukan apa yang dia sebut sebagai "pesan perdamaian dan persahabatan" ke negara-negara lain.

Para pejabat Mesir mengatakan mereka memberi izin kedua kapal Iran itu melewati Terusan Suez Selasa pagi. Pejabat Terusan Suez mengatakan satu frigat dan satu kapal logistik Iran memasuki gerbang selatan terusan ini pada pukul 5:45 Selasa pagi waktu setempat.

Ini adalah pertama kali kapal-kapal angkatan laut Iran memakai terusan itu sejak revolusi Islam di Iran tahun 1979. Kantor berita Prancis itu melaporkan hari Rabu bahwa NATO memantau gerakan kedua kapal tersebut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam tindakan Iran mengirim kapalnya melalui Terusan Suez, dan menyebutnya sebagai muslihat Iran untuk memperluas pengaruhnya di kawasan Timur Tengah saat kawasan ini sedang tidak stabil.

Israel memandang Iran sebagai ancaman karena Teheran sering menyerukan penghancuran negara Yahudi tersebut. Israel juga memandang program nuklir Iran bertujuan untuk menghasilkan senjata dan bukan untuk tujuan damai.


kapal perang Kecil milik Iran

Spoilerfor WOW:


America





Israel







TEAM PENDUKUNG CINA ARMY






team pendukung Inggris






Quote:

No comments:

Post a Comment