Wednesday, September 11, 2013

Pemberian Limbah Kulit Pisang untuk Memelihara Saluran Pencernaan dan Mencegah Penyakit Diare pada Anak Kambing Pra Sapih



A.                JUDUL

Pemberian Limbah Kulit Pisang untuk Memelihara Saluran Pencernaan dan Mencegah Penyakit Diare pada Anak Kambing Pra Sapih

B.            LATAR BELAKANG MASALAH

Temak kambing potong  merupakan sumber penghasil daging yang sangat potensial. Sumber ini dapat diupayakan dan ditingkatkan populasinya untuk meningkatkan produksi daging dalam negeri. Berbagai kendala dalam pengembangan populasi kambing potong, antara lain berupa penyakit yang diakhiri dengan kematian. Diare atau scour  merupakan salah satu penyakit penting pada temak neonatal. Menurut Blakely dan Bade (1998) sepuluh sampai 12 % anak kambing-anak kambing yang lahir, mati dengan gejala diare dalam tenggang waktu 30 hari setelah lahir. Tingkat kematian dapat melebihi 50 % dan anak kambing yang dapat sembuh  akan  mengalami hambatan pertumbuhan pada masa berikutnya.
Diare adalah gejala abnormalitas sistem pencernaan dan sering terjadi pada anak kambing. Gejala ini tidak hanya menyebabkan kekurangan penyerapan sari-sari makanan, tetapi ternak juga akan mengalami kehilangan cairan dalan jumlah banyak. Diare yang terjadi pada anak kambing (minggu-minggu pertama kelahiran) dapat menyebabkan dehidrasi dan kematian  (Thompson, 2004). Secara garis besar, penyebab diare dapat digolongkan menjadi dua bentuk, yaitu non ifeksi dan agen infeksi (bakteri, protozoa atau virus).
Umumnya kejadian non infeksi dikarenakan pakan pengganti air susu yang berlebihan atau konsentrasi pakan yang tidak tepat, daun-daun dengan kadar protein yang tinggi dan kualitas pakan yang rendah. Pada kejadian infeksi, biasanya disebabkan oleh Escherichia coli, Cryptospridia, Eimerria sp. dan cacing. Colibacillosis (E. coli) biasanya terjadi pada minggu pertama, terutama pada anak kambing yang tidak cukup menerima kolustrum. Penyebab kematian pada umumnya disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan dan pencernaan oleh kuman Pasteurella, E. Coli, Enteric septicemic, Clostridial enterotoxaemia, Salmonellaes, Rotavirus dan Coronavirus (Aldridge, 1993; Radostits, 1991; Harland, 1992; Supar et al., 1998; Larson et al., 1998, Harland  et al., 1992, Williamson, 2003).
Bakteri yang sering dijumpai pada saluran pencernaan kambing adalah Escherechia coli (E. coli). Escherechia coli merupakan salah satu bakteri penyebab kolibasilosis pada anak kambing, terutama pada periode neonatal. Bakteri ini menyerang anak kambing dibawah umur 14 hari, bahkan  pada banyak kasus  kematian pada anak kambing terjadi pada umur kurang dari 1 minggu (Seddon, 1967). Agen infeksius ini memiliki banyak serotipe, dan serotipe yang banyak terdapat di lapangan adalah E. coli Enterotoksigenik (ETEC) K99, F41 atau K99F41. Penyakit infeksius yang disebabkan oleh bakteri ETEC K-99 ditandai dengan gejala klinis diare berupa feses berwarna putih kekuning-kuningan, konsistensi encer, dehidrasi, bahkan kematian jika kondisi anak kambing rentan (Supar, 1996).
Escherichia coli yang mempunyai antigen perlekatan K99 atau F41 merupakan penyebab utama diare neonatal pada anak kambing dan  infeksi terjadi pada umur 1-3 hari setelah lahir. Di samping memiliki antigen perlekatan K99 atau F41 galur tersebut memproduksi enterotoksin tahan panas                        (heat stable toksin = HST). Toksin tersebut menginduksi sekresi cairan tubuh dan garam elektrolit secara berlebihan. Anak kambing yang terinfeksi ETEC akan menderita diare terus-menerus atau profus dan feses encer bewarna kuning. Anak kambing penderita diare akan mengalami dehidrasi dan kehilangan cairan tubuh dan garam elektrolit secara berlebihan sehinggga menimbulkan kematian secara cepat (Moon, 1978 ; Hamilton et al., 1985). Kematian anak kambing akibat infeksi Escherichia coli K99 cukup tinggi, yaitu mencapai 50% (Soeripto, 2002).
Salah satu alternatif solusi pengendalian kolibasilosis adalah penggunaan Fruktooligosakarida (FOS) sebagai substansi antimikroba untuk mengeliminasi bakteri patogen dalam saluran pencemaan dan menstimulir sistem kekebalan tubuh (lmunostimulan). Fruktan yang terkandung dalam FOS yang dihasilkan melalui hidrolisis dari inulin tanaman chicory telah banyak dilaporkan. Tetapi produksi FOS yang berasal dari limbah kulit pisang belum banyak dipublikasikan. Hal ini berpotensi sangat baik untuk dikembangkan mengingat kulit pisang merupakan limbah yang ketersediaannya melimpah. Disamping itu di dalam kulit pisang juga terkandung gula fruktan β(2-1) yang merupakan oligosakarida prebiotik. Prebiotik merupakan nutrisi pendukung pertumbuhan bakteri yang menguntungkan dalam saluran pencernaan, seperti bakteri Lactobacillus sp.
Fruktooligosakarida (FOS) dalam kulit pisang tersebut dipandang sebagai suatu  potensi yang perlu dikembangkan menjadi pakan additif yang mampu mengurangi jumlah bakteri yang bersifat patogen, mampu meningkatkan morfologi usus (tinggi vilus) dan ketebalan lapisan mukus. Fruktooligosakarida (FOS) tersebut memiliki afinitas (daya ikat) terhadap pelekatan bakteri ke sel-sel epitel usus. Bakteri yang telah berikatan dengan FOS karenanya tidak dapat menempel dan mengkolonisasi dinding usus, dan terbawa keluar melalui feses (Murwani, 2009). Berdasarkan latar belakang inilah yang mendorong suatu penelitian yang bertujuan menciptakan suatu solusi pencegahan yang mampu mengurangi tingkat kematian ternak ruminansia pra sapih. Selain itu kajian FOS dari kulit pisang merupakan optimalisasi sumber bahan pakan lokal berbasis limbah pertanian dalam pengembangan ternak di Indonesia.

C.           PERUMUSAN MASALAH

          Terdapat beberapa permasalahan  utama kesehatan yang perlu ditanggulangi segera dalam industri petemakan ruminansia di Indonesia. Pertama, tingginya mortalitas pra sapih yang diakibatkan adanya gangguan saluran pencemaan oleh bakteri patogen. Kedua, sebagian besar komponen pakan yang dipakai termasuk antibiotik dan altematifnya membutuhkan biaya yang tinggi sehingga kurang efisien dalam  suatu usaha peternakan. Ketiga, melimpahnya kulit pisang sebagai salah satu limbah dari hasil pertanian atau limbah industri pertanian yang belum banyak digunakan oleh peternak. Menyimak tiga permasalahan tersebut perlu dipikirkan altematif yang dapat menggantikan peran antibiotik sebagai pencegah berkembangnya bakteri patogen. Salah satu upaya yang telah banyak dikaji adalah melalui penggunaan prebiotik. Fruktooligosakarida (FOS) adalah salah satu komponen penting yang dapat dijadikan prebiotik pengganti antibiotik. Dewasa ini diketahui bahwa kulit pisang mengandung. Hal ini merupakan suatu  terobosan yang perlu dikaji lebih luas. Hal tersebut merupakan potensi yang cukup besar mengingat kulit pisang merupakan limbah dari hasil pertanian yang ketersediaannya melimpah. Sehingga kedepan kulit pisang dapat digunakan sebagai  feed additive sebagai pencegah diare pada anak kambing pra sapih. Diagram alur perumusan masalah pada Penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1 berikut :
 
  

  
Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah pemberian ekstrak kulit pisang dalam  ransum kambing dapat mencegah terjadinya penyakit diare pada anak kambing pra sapih ?
 2. Apakah pemberian ekstrak kulit pisang dalam ransum kambing dapat meningkatkan immunitas pada anak kambing pra sapih ?

D.     TUJUAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui pengaruh pemberian kulit pisang terhadap immunitas melalui pengamatan terhadap kejadian diare pada anak kambing pra sapih.

E.            LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini diantaranya adalah:
1. Terciptanya produk prebiotik dari limbah kulit pisang hasil pertanian
2. Efektifitas antimikroba > 80%
3. Efektifitas immunostimulan > 20%

Gambaran yang akan diperoleh meliputi proses produksi FOS dan aplikasinya berupa taraf optimum penggunaanya dalam pakan sebagai antimikroba dan immunostimulan untuk anak kambing pra sapih. Diharapkan dengan adanya prebiotik FOS dari kulit pisang ini dapat menstimulir immunitas sehingga dapat menurunkan  tingkat  kematian anak kambing  pra sapih, yang akhirnya produktifitas akan meningkat dan akan mendukung terciptanya produksi daging nasional yang lebih baik.

F.            KEGUNAAN

Manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai bahan informasi baru tentang pengembangan prebiotik berbasis kulit pisang untuk immunitas melalui pengamatan terhadap kejadian diare pada anak kambing pra sapih.
G.           TINJAUAN PUSTAKA

Bakteri Patogen Penyebab Diare

Escherichia coli (E. coli) adalah salah satu bakteri patogen penyebab diare pada anak kambing sangat sering ditemukan. Bakteri  (E. coli) termasuk kedalam famili Enterobacteriaceae, bersifat gram  negatif, bentuk batang tak berspora, berukuran 2-3 x 0.6 μm, bentuk dan besar bakteri bervariasi, dan beberapa strain dapat bergerak dan mempunyai alat gerak (flagela) (Gambar 2). Sifat lain dari bakteri ini adalah tidak tahan asam dan fakultatif anaerob. Bakteri E. coli dapat ditemukan dalam litter, feses, debu atau kotoran dalam kandang. Bakteri ini dapat bertahan lama dalam kandang terutama dalam keadaan kering                        (Gross dan Barness, 1997).

          

Gambar 2. Morfologi Escherichia coli (Sumber. http://commons.wikimedia.org) [30 April 2008].

Bakteri E. coli yang bersifat patogen memiliki struktur dinding sel yang disebut phili. Faktor virulensi bakteri ini dipengaruhi oleh ketahanan terhadap fagositosis, kemampuan perlekatan pada epitel saluran pernafasan, dan daya bunuh serum (Todar, 2008). Bakteri Enterotoksigenik E.coli (ETEC) mengeluarkan toksin di dalam usus, yang kemudian beredar melalui pembuluh darah ke seluruh tubuh. Toksin terikat pada globotriosyl ceramide, suatu reseptor khusus yang terdapat pada sel endotel di glomerulus, ginjal. Proses ini menyebabkan terikatnya toksin pada reseptor yang menimbulkan kerusakan pembuluh darah kecil terutama pada ginjal dan usus besar (Kurniawati, 2001).  Infeksi E. coli pada hewan muda hampir serupa. Enterotoksigenik E. Coli yang masuk melalui sistem pencernaan akan menempel pada mukosa usus halus dengan perantaraan fimbriae K-88, K-99, F41 atau P987. Tahap selanjutnya, bakteri tersebut melakukan perkembangbiakan dan memproduksi toksin. Toksin yang diproduksi ada dua macam yaitu heat stable toxin (HST) dan heat labile toxin (HLT). Kedua toksin bekerja menstimulasi sekresi cairan tubuh dan elektrolit secara berlebihan. Sekresi yang terjadi lebih banyak dibandingkan dengan absorbsi cairan usus, yang berakibat pada terjadinya diare profus dan dehidrasi. Infeksi jika berlangsung berkelanjutan, dapat menyebabkan kematian pada hewan, terutama pada hewan muda (Supar, 2001).

Definisi Prebiotik

         Prebiotik merupakan  bahan pakan maupun pangan tidak dapat tercerna yang berfungsi  merangsang pertumbuhan dan atau aktivitas satu atau sejumlah bakteri dalam usus besar, yang memiliki potensi untuk meningkatkan kesehatan inang. Prebiotik tidak dapat dicerna di usus kecil tapi difermentasi dalam usus besar. Prebiotik umumnya adalah oligosakarida tidak dapat tercerna yang merangsang pertumbuhan bifidobacteria dan beberpa bakteri menguntungkan lain. (Capurso, 2003).
Prebiotik tidak boleh dihidrolisis maupun diserap dalam saluran pencernaan bagian atas, berfungsi sebagai substrat selektif, menyebabkan peningkatan  populasi mikroflora baik, menginduksi efek luminal atau sistemik yang juga bermanfaat bagi inangnya (Donalson, 2007). Prebiotik merupakan makanan bagi prebiotik. Probiotik merupakan pakan aditif yang mengandung mikroorganisme hidup yang menguntungkan induk semang, memperbaiki keseimbangan mikroorganisme di dalam saluran pencernaan.  Berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan, probiotik mempunyai peranan penting terhadap perlindungan usus dari serangan koloni mikroflora patogen (Glenn, 2004).




Sumber Fruktooligosakarida (FOS)
Pisang  adalah sumber prebiotik fruktooligosakarida (FOS) yang dianggap dapat meningkatkan kesehatan dengan merangsang pertumbuhan bakteri asam laktat dalam usus besar, menekan mikroflora patogen pembusukan dan  mengurangi konsentrasi serum  kolesterol. 
 





Gambar 3. Limbah Kulit Pisang

Pisang dapat digunakan sebagai makanan kandidat prebiotik yang  potensial. Pisang yang banyak dikonsumsi telah diindikasikan sebagai sumber yang baik dari pati resisten dan fruktooligosakarida (FOS) , meskipun jumlahnya dilaporkan fluktuasi. Beberapaa penelitian menunjukkan adanya aktivitas biologis pada pisang dan bagian-bagiannya mempunyai  efek antimikroba, anti diarrheic, anti ulcerogenic, anti tumoral, anti mutagenik, anti hipertensi, anti atherogenic, anti diabetes dan anti obesogenic.
Prebiotik adalah produk yang mengandung karbohidrat, yang komponen utamanya adalah fruktosa dan manosa. Produk-produk ini biasa digunakan untuk mengurangi kolonisasi pada saluran usus oleh bakteri  oligosakarida. Produk ini  biasanya diwakili fruktooligosakarida yang  memiliki kemampuan untuk mengikat fimbria bakteri patogen, mendukung probiotik, serta populasi mukosa usus oleh mikroorganisme eutropic (Mitsou, 2011).Beberapa buah dan sayuran mengandung prebiotik oligosakarida seperti FOS, contohnya adalah bawang merah, bawang putih, pisang, asparagus, daun bawang dan sawi putih (Glenn, 2004).
Inulin merupakan salah satu contoh prebiotik yang terdapat pada tanaman. Inulin adalah simpanan karbohidrat pada tanaman yang bergizi dan diklasifikasikan sebagai serat makanan. Inulin tipe fructan dapat ditemukan di berbagai  tanaman seperti  bawang, pisang, bawang putih, dan daun bawang. Kematangan pisang menenentukan jumlah kandungan  pati resisten dan  FOS pada pisang tersebut (Eamonn, 2006).

          Pengaruh FOS Terhadap Penyakit Diare

Prebiotik FOS memiliki mikroflora baik yang optimal dalam usus dapat meningkatkan resistensi terhadap bakteri patogen, amonia darah, meningkatkan stimulasi pada respon kekebalan tubuh dan mengurangi risiko kanker. FOS dapat digunakan sebagai substrat oleh bakteri untuk peningkatan retensi mineral dan mineralisasi tulang. Karbohidrat jenis tersebut dapat mengikat fimbria bakteri, sehingga menghambat kolonisasi pada saluran pencernaan oleh mikroorganisme patogen (Eamonn, 2006). Pemberian prebiotik FOS dapat memicu peningkatan  Lactobacillus yang berfungsi membantu pencernaan laktosa, membantu melawan infeksi seperti salmonella, mencegah diare dan membantu untuk meringankan sindrom iritasi usus (IBS) (Glenn, 2004).

Capurso et al., (2003) menyelidiki apakah Bifidobacterium animalis dan Lactobacillus casei dapat melindungi sel epitel usus manusia terhadap kerusakan membran yang disebabkan oleh Escherichia Enterotoksigenik (ETEC), strain K88. Hasilnya didapatkan bahwa Bifidobacterium animalis dan Lactobacillus casei  berperan positif melindungi sel epitel dari serangan diare oleh bakteri Escherichia Enterotoksigenik. Efek berbahaya dari mikroflora patogen adalah produksi karsinogen yang meningkatkan pembusukan usus, pembentukan toksin, diare atau konstipasi, kerusakan hati dan infeksi usus (Glenn, 2004).


H.           METODE PELAKSANAAN

Penelitian ini akan dilaksanakan di Peternakan PT. Tossa Sakti Group Kendal, Jawa Tengah dan pengujian di Laboratorium Ilmu Makanan Ternak Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang. Waktu penelitian dirancang dimulai bulan September sampai dengan Januari 2013.

Materi

Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah  anak kambing neonatal sebanyak 12 ekor. Bahan yang digunakan yaitu tepung kulit pisang sebagai bahan perlakuan, sedangkan pakan yang digunakan terdiri dari pakan awal pengganti susu.

Metode Penelitian
  
Rancangan percobaan yang akan digunakan adalah berupa eksperimen mumi baik yang diadakan di laboratorium (produksi FOS)? maupun di kandang percobaan (aplikasi pada ternak secara in vivo). Pembuatan tepung kulit pisang dilakukan dengan cara mengeringkan kulit pisang hingga kering kemudian menghaluskan hingga teksturnya menjadi tepung. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan dosis pemberian tepung kulit pisang yaitu P1 = 0 (tanpa FOS), P2 = 10 %, P3 =  15 % dan P4 = 20 %. Setiap perlakuan diulang tiga kali sehingga jumlah temak yang digunakan sebanyak 12 ekor.
Peubah yang diamati pada penelitian ini adalah :
a.    Konsumsi pakan dan nutrien
b.    Jumlah bakteri E.coli dalam feses
c.    Pertambahan Bobot Badan (PBB) dan konversi pakan

Model matematika rancangan percobaan yang digunakan adalah :
Yij = µ + αij + eij 

Keterangan:
Yij       = respon peubah yang diamati
µ          = rataan umum

αij        = pengaruh pakan ke-1 pada ulangan ke-j
eij        = pengaruh komponen galat
I = 1, 2,,..3, 4, 5 dan j = 1, 2, 3, 4, 5

Data dianalisis dengan menggunakan program SAS (SAS, 1987). Dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) dan polynomial orthogonal (Gaspersz, 1994). Apabila hasil analisis keragaman (Anova) menunjukkan terdapat pengaruh nyata (P<0,05) dari perlakuan terhadap peubah yang diukur, maka akan dilanjutkan dengan uji polinomial kontras orthogonal                     (Stell dan Torrie, 1993).

I.              JADWAL KEGIATAN        

Kegiatan
Bulan
Bulan ke-1
Bulan ke-2
Bulan ke-3
Bulan ke-4
Bulan ke-5
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
Persiapan Penelitian




















Produksi FOS dari Kulit Pisang




















Uji in vivo




















Uji in vitro Antimikroba




















Pengambilan Data




















Pengolahan Data




















Konsultasi












































J.             RANCANGAN  BIAYA

1.             Bahan Habis Pakai

No
Bahan
Volume
Biaya Satuan(Rp)
Biaya (Rp)
1
Kulit Pisang
300 kg
Rp.      500
Rp.    150.000
2
Bekatul
200 kg
Rp.      2.500
Rp.    500.000
3
Tepung Kedelai
40   kg
Rp.      4.500
Rp.    180.000
4
Ampas Tahu
200 kg
Rp.      4.000
Rp.    800.000
5
Analisis Laboratorium


Rp.    1.500.000

Jumlah Biaya


Rp.    3.130.000

2.             Peralatan Penunjang

No
Jenis
Volume
BiayaSatuan (Rp)
Biaya (Rp)
1
Timbangan
1 buah
Rp.   50.000
Rp.   50.000
2
Blender
2 buah
Rp.   200.000
Rp.   400.000
3
Ember
4 buah
Rp.   30.000
Rp.   120.000

Jumlah Biaya


Rp.   570.000

3.             Perjalanan

No
Tujuan
Volume
Biaya Satuan(Rp)
Biaya (Rp)
1
Membeli Bahan Pakan
10 kali
Rp. 20.000
Rp. 200.000
2
Membeli Peralatan
2   kali
Rp. 20.000
Rp. 40.000
3
Mencari Limbah Kulit Pisang
10 kali
Rp. 20.000
Rp. 200.000
4
Biaya transportasi
Selama Penelitian
75 kali
Rp. 20.000
Rp. 1.500.000

Jumlah Biaya


Rp. 1.940.000

4.             Lain-lain

No
Uraian Kegiatan
Volume
Biaya Satuan (Rp)
Biaya (Rp)
1


Analisis Laboratorium

*Analisis Proksimat
4 Sampel Bahan Pakan

*Analisis Jumlah  Bakteri


4 kali


12 kali


Rp. 100.000


Rp. 200.000




Rp. 400.000


Rp. 2.400.000


2
Pencetakan Proposal
3 kali
Rp.      20.000
Rp. 60.000

Jumlah Biaya


Rp. 2.860.000

Rekapituasi Biaya yang Diusulkan :

No
Uraian
Jumlah (Rp)
1
Bahan Habis Pakai
Rp. 2.668.000
2
Peralatan Penunjang
Rp. 570.000  
3
Perjalanan
Rp. 1.940.000
4
Lain-lain
Rp. 2.860.000

Jumlah Biaya
Rp. 8.038.000











DAFTAR  PUSTAKA

Aldridge BM, Garry FB and Adams R. 1992. Neonatal septicaemia in calves.  JAVMA. 203(9): 1324 – 1329.

Blakely, J.D,H, Bade. Ilmu Peternakan edisi keempat. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Capurso, L.2003. 2nd probiotics and prebiotic. Universitas Urbania. Roma.

Donalson L.M., Woo-Kyun Kim, Chalova, Herrera P, Woodward C.L, McReynolds J.L, Kubena L.F, Nisbet D.J, Ricke S.C. 2007.In Vitro Anaerobic Incubation of Salmonella Enterica Serotype Typhimurium and Laying Hen Cecal Bacteria in Poultry Feed Substrates and A Fructooligosaccharide Prebiotic. Anaerobe 13 (2007) 208–214.

Eamonn M. Quigley and Rodrigo Q. 2006. Small Intestinal Bacterial Overgrowth:Roles of Antibiotics,  prebiotics, and Probiotics. gastroenterology 2006;130:s78 s90.

Glenn R. Gibson. 2004. Prebiotics. Best Practice & Research Clinical Gastroenterology Vol. 18, no. 2, pp. 287–298.

Gross WB dan HT Barnes. 1997. Colibacilosis in Deseases of Poultry. Ed ke 10.
          Calnek et.al.editor.USA.

Harland, R,J., A.A. Potter, S. Hurk, J. Donkersgoed, M. Parker, T. Zamb and E. Janzen. 1992. The effect of sub unit or modified live bovine herpesvirus-1 vaccines on the efficacy of a recombinant Pasteurella hemolytica vaccine for the prevention of respiratory disease in feedlot calves. Can. Vet. J. 33: 734 – 1992.

Karuniawati A. 2001. Waspadai Infeksi "E Coli" . Jakarta. Kompas 8 November 2001 diunduh dari www.gizi.net.

Larson, R.L., L. Pierce and R.F. Randle 1998. Economic evaluation of neonatal health protection programs for cattle. Vet. Med. Today: Food Animal Economics. 213 (6): 810 – 816.

Mitsou E.K.,  Kougia T., Nomikos , Yannakoulia M., Mountzouris K.C.,  Kyriacou A. Effect of Banana Consumption on Faecal Microbiota:               A Randomised Controlled Trial. Anaerobe 17 (2011) 384e387.


Radostits, M. 1991. The role of management and the use of vaccines in the control of acute undifferentiated diarrhea of newborn calves. Can. Vet. J. 32: 155– 159.

Seddon HR. 1967. Disease of Domestic Animal in Australia Part 5. Bacterial Disease. Sydney : service publication (vet. Hygine) hlm 44-48

Soeripto T. 2002. Manajemen Pengobatan Ternak Perah. Fakultas Peternakan UGM. Yogyakarta.

Supar. 1996. Kolibasilosis pada anak kambing di Indonesia.wartazoa:20-30

Supar.2001.Pemberdayaan Plasma Nutfah Mikroba Veteriner Dalam Pengembangan Peternakan: Harapan Vaklsin Escerrechia Coli Enterotoksigenik, Enteropatogenik dan Verotoksigenik Isolate Local Untuk Pengendalian Kolibasilosis Neonatal pada Anak Kambing dan Babi. Wartazoa 11:36-43.

Supar,Kusmiyato I and M.B. Poerwadikarta. 1989. Aplikasi vaksin enterotoksigenik Escherichia coli (ETEC) K99, F 41 Polivalen pada induk kambing perah bunting dalam upaya pengendalian kolibasilosis dan kematian anak kambing neonatal. JITV 3(1): 27 – 33.

Todar, K. 2000. Bacterial resistance to antibiotics. Dept. of bacteriology, Univ. of
Wisconsin. httplwww. bact. wise.edu/Bact330/lecturebactres.                    [31 Oktober 2000].

Williamson, L. 2003. Large animal digestive system: Young ruminant diarrhea.













LAMPIRAN

1.    Biodata Ketua Pelaksana
Nama Lengkap                        : Ulfa Chanifah
Tempat, Tanggal Lahir            : Boyolali, 05 Maret 1992
Agama                                     : Islam
NIM                                        : 23010110120126
Angkatan                                : 2010
Fakultas/Progam Studi            : Peternakan dan Pertanian / S-1 Peternakan
Perguruan Tinggi                     : Universitas Diponegoro
Contak Person                         : 08985768840
Email                                       : ulfa_undip@yahoo.com
Alamat Asal                            : Ngaglik,RT 13/03, Sambon, Banyudono, Boyolali
Alamat Sekarang                     : Jl.Banjarsari,Gg. Tunjungsari No.7, Tembalang
Pendidikan                              : TK Pertiwi 2 Sambon
                                      SD Sambon 2 Banyudono
                                                  SMP Al Islam 1 SURAKARTA
                                                  SMAN 2 SURAKARTA
                                                  Fakultas Peternakan UNDIP
Pengalaman organisasi            : Kadept BSO An Nisa KM An Nahl Peternakan
                                                  Panitia LKTI Nasional Peternakan UNDIP 2011
Motto Hidup                           : ” Believe in Everything, because everything is
                                                  Reachable ”
“ Barang siapa yang menginginkan Lebih, maka harus sanggup berbuat Lebih “





2.    Biodata Anggota Pelaksana
Nama Lengkap                        : Muhammad Syaifur R
Tempat, Tanggal Lahir            : Jepara, 27 Januari 1992
Agama                                     : Islam
NIM                                        : 23010110120126
Angkatan                                : 2010
Fakultas/Progam Studi            : Peternakan dan Pertanian / S-1 Peternakan
Perguruan Tinggi                     : Universitas Diponegoro
Contak Person                         : 089672049797
Email                                       : saifur.8@gmail.com
Alamat Asal                            : Kawak,RT 06/01, Kec. Pakis Aji,  Kab. Jepara
Alamat Sekarang                     : Jl.Banjarsari,Gg. Tunjungsari No.28 B, Tembalang
Pendidikan                              : TK Nurul Ulum Kawak
                                      MI Ianatul Mubtadiin Kawak
                                                  MTs Hasyim Asyari Bangsri
                                                  MA Hasyim Asyari Bangsri
                                                  Fakultas Peternakan UNDIP
Pengalaman organisasi            : Staff  BSO IDEA KM An Nahl Peternakan 2011
                                                  Ketua Syiar An-Nahl Peternakan UNDIP 2012
Motto Hidup                           : ” do your best and i’ll do better  










3.    Biodata
Nama Lengkap                        : Yogo Prapto Widodo
Tempat, Tanggal Lahir            : Kebumen, 21 Desember 1992
Agama                                     : Islam
NIM                                        : 23010111130071
Angkatan                                : 2011
Fakultas/Progam Studi            : Peternakan dan Pertanian / S-1 Peternakan
Perguruan Tinggi                     : Universitas Diponegoro
Contak Person                         : 085727945751
Email                                       : yogopraptow@yahoo.com
Alamat Asal                            : Desa Kaibon, Rt 1 Rw 5, Kec. Ambal,Kebumen
Alamat Sekarang                     : Jl.Banjarsari,Gg. Tunjungsari No.28 B, Tembalang
Pendidikan                              : TK Mekarsari Ambal Resmi
                                      SD N Kaibon
SMP N 1 AMBAL                                              SMAN 1 KUTOWINANGUN
                                                  Fakultas Peternakan dan Pertanian UNDIP
Pengalaman organisasi            : Wakil Ketua OSIS SMP N 1 AMBAL
                                                  OSIS SMA N 1 KUTOWINANGUN
                                            Ketua Ikhwan ROHIS Al Irsyad SMA
                                            Ketua Klub Debat Bhs. Inggris SMA
                                            Wakil Ketua Forum Rohis KEBUMEN
Motto Hidup                           : Vini Vidi Vici







4.    Biodata Dosen Pembimbing
Nama
:
Dr. Ir. Anis Muktiani , M.Si

NIP
:
19630512 198902 2 001

Tempat & Tgl Lahir
:
Surakarta, 12 Mei 1963

Agama
:
Islam
Golongan/Pangkat
:
III D / Penata
JabatanFungsional Akademik
:
Lektor Kepala
Perguruan Tinggi
:
Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro
Alamat Kantor
:
Fakultas Peternakan UNDIP Kampus Drh. Soejono Koesoemo Wardojo Tembalang. 

No. Telp. Kantor
:
024 7474750

Alamat Rumah
:
Jl.Bukit Kelapa Sawit XII/AJ-40, Tembalang, Semarang

No. Telp./Fax/HP
:
08156529879

Alamat email
:













1 comment:

  1. Ada Obat Herbal Alami yang aman & efektif. Untuk Panggilan Cure Total +2349010754824, atau email dia drrealakhigbe@gmail.com Untuk Janji dengan (Dr.) AKHIGBE hubungi dia. Pengobatan dengan Obat Herbal Alami. Untuk: Demam Berdarah, Malaria. Menstruasi yang Nyeri atau Tidak Teratur. HIV / Aids. Penderita diabetes. Infeksi vagina. Keputihan Vagina. Gatal Dari Bagian Pribadi. Infeksi payudara. Debit dari Payudara. Nyeri & Gatal pada Payudara. Nyeri perut bagian bawah. Tidak Ada Periode atau Periode Tiba-tiba Berhenti. Masalah Seksual Wanita. Penyakit Kronis Tekanan Darah Tinggi. Rasa sakit saat berhubungan seks di dalam Pelvis. Nyeri saat buang air kecil. Penyakit Radang Panggul, (PID). Menetes Sperma dari Vagina Serta Untuk jumlah sperma rendah. Penyakit Parkinson. Lupus. Kanker. TBC Jumlah sperma nol. Bakteri Diare.Herpatitis A&B, Rabies. Asma. Ejakulasi cepat. Batu empedu, Ejakulasi Dini. Herpes. Nyeri sendi. Pukulan. Ereksi yang lemah. Erysipelas, Tiroid, Debit dari Penis. HPV. Hepatitis A dan B. STD. Staphylococcus + Gonorrhea + Sifilis. Penyakit jantung. Pile-Hemorrhoid. Rematik, tiroid, Autisme, pembesaran Penis, Pinggang & Nyeri Punggung. Infertilitas Pria dan Infertilitas Wanita. Dll. Ambil Tindakan Sekarang. hubungi dia & Pesan untuk Pengobatan Herbal Alami Anda: +2349010754824 dan kirimkan email ke drrealakhigbe@gmail.com Catatan Untuk Pengangkatan dengan (Dr.) AKHIGBE. Saya menderita kanker selama setahun dan tiga bulan meninggal karena sakit dan penuh patah hati. Suatu hari saya mencari melalui internet dan saya menemukan kesaksian penyembuhan herpes oleh dokter Akhigbe. Jadi saya menghubungi dia untuk mencoba keberuntungan saya, kami berbicara dan dia mengirimi saya obat melalui jasa kurir dan dengan instruksi tentang cara meminumnya. . Saya tidak benar-benar tahu bagaimana itu terjadi tetapi ada kekuatan dalam pengobatan herbal Dr Akhigbe. Dia adalah dokter jamu yang baik.

    ReplyDelete