A.
JUDUL
Pemberian Limbah Kulit Pisang untuk Memelihara Saluran
Pencernaan dan Mencegah Penyakit Diare pada Anak Kambing Pra Sapih
B.
LATAR BELAKANG MASALAH
Temak kambing potong merupakan sumber penghasil daging yang sangat
potensial. Sumber ini dapat diupayakan dan ditingkatkan populasinya untuk
meningkatkan produksi daging dalam negeri. Berbagai kendala dalam pengembangan
populasi kambing potong, antara lain berupa penyakit yang diakhiri dengan
kematian. Diare atau scour merupakan salah satu penyakit penting pada
temak neonatal. Menurut Blakely dan Bade (1998) sepuluh sampai 12 % anak
kambing-anak kambing yang lahir, mati dengan gejala diare dalam tenggang waktu
30 hari setelah lahir. Tingkat kematian dapat melebihi 50 % dan anak kambing
yang dapat sembuh akan mengalami hambatan pertumbuhan pada masa
berikutnya.
Diare adalah gejala
abnormalitas sistem pencernaan dan sering terjadi pada anak kambing. Gejala ini
tidak hanya menyebabkan kekurangan penyerapan sari-sari makanan, tetapi ternak
juga akan mengalami kehilangan cairan dalan jumlah banyak. Diare yang terjadi
pada anak kambing (minggu-minggu pertama kelahiran) dapat menyebabkan dehidrasi
dan kematian (Thompson, 2004). Secara
garis besar, penyebab diare dapat digolongkan menjadi dua bentuk, yaitu non ifeksi
dan agen infeksi (bakteri, protozoa atau virus).
Umumnya kejadian non infeksi
dikarenakan pakan pengganti air susu yang berlebihan atau konsentrasi pakan
yang tidak tepat, daun-daun dengan kadar protein yang tinggi dan kualitas pakan
yang rendah. Pada kejadian infeksi, biasanya disebabkan oleh Escherichia
coli, Cryptospridia, Eimerria sp. dan cacing. Colibacillosis
(E. coli) biasanya terjadi pada minggu pertama, terutama pada anak
kambing yang tidak cukup menerima kolustrum. Penyebab
kematian pada umumnya disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan dan pencernaan
oleh kuman Pasteurella, E. Coli, Enteric septicemic, Clostridial
enterotoxaemia, Salmonellaes, Rotavirus dan Coronavirus (Aldridge,
1993; Radostits, 1991; Harland, 1992; Supar et al., 1998;
Larson et al., 1998, Harland
et al., 1992, Williamson, 2003).
Bakteri yang sering dijumpai pada saluran pencernaan
kambing adalah Escherechia coli (E. coli). Escherechia coli merupakan
salah satu bakteri penyebab kolibasilosis pada anak kambing, terutama pada
periode neonatal. Bakteri ini menyerang anak kambing dibawah umur 14 hari,
bahkan pada banyak kasus kematian pada anak kambing terjadi pada umur
kurang dari 1 minggu (Seddon, 1967). Agen infeksius ini memiliki banyak
serotipe, dan serotipe yang banyak terdapat di lapangan adalah E. coli Enterotoksigenik
(ETEC) K99, F41 atau K99F41. Penyakit infeksius yang disebabkan oleh bakteri
ETEC K-99 ditandai dengan gejala klinis diare berupa feses berwarna putih
kekuning-kuningan, konsistensi encer, dehidrasi, bahkan kematian jika kondisi
anak kambing rentan (Supar, 1996).
Escherichia
coli
yang mempunyai antigen perlekatan K99 atau F41 merupakan penyebab utama diare neonatal
pada anak kambing dan infeksi terjadi
pada umur 1-3 hari setelah lahir. Di samping memiliki antigen perlekatan K99 atau
F41 galur tersebut memproduksi enterotoksin tahan panas (heat stable toksin = HST). Toksin tersebut
menginduksi sekresi cairan tubuh dan garam elektrolit secara berlebihan. Anak kambing
yang terinfeksi ETEC akan menderita diare terus-menerus atau profus dan feses encer bewarna kuning.
Anak kambing penderita diare akan mengalami dehidrasi dan kehilangan cairan
tubuh dan garam elektrolit secara berlebihan sehinggga menimbulkan kematian
secara cepat (Moon, 1978 ; Hamilton et al.,
1985). Kematian anak kambing akibat infeksi Escherichia
coli K99 cukup tinggi, yaitu mencapai 50% (Soeripto, 2002).
Salah satu alternatif solusi pengendalian
kolibasilosis adalah penggunaan Fruktooligosakarida (FOS) sebagai substansi
antimikroba untuk mengeliminasi bakteri patogen dalam saluran pencemaan dan menstimulir
sistem kekebalan tubuh (lmunostimulan).
Fruktan yang terkandung dalam FOS yang dihasilkan melalui hidrolisis
dari inulin tanaman chicory telah banyak dilaporkan. Tetapi produksi FOS yang
berasal dari limbah kulit pisang belum banyak dipublikasikan. Hal ini berpotensi
sangat baik untuk dikembangkan mengingat kulit pisang merupakan limbah yang
ketersediaannya melimpah. Disamping itu di dalam kulit pisang juga terkandung
gula fruktan β(2-1) yang merupakan oligosakarida prebiotik. Prebiotik merupakan
nutrisi pendukung pertumbuhan bakteri yang menguntungkan dalam saluran
pencernaan, seperti bakteri Lactobacillus
sp.
Fruktooligosakarida (FOS) dalam kulit pisang
tersebut dipandang sebagai suatu potensi
yang perlu dikembangkan menjadi pakan additif yang mampu mengurangi jumlah
bakteri yang bersifat patogen, mampu meningkatkan morfologi usus (tinggi vilus)
dan ketebalan lapisan mukus. Fruktooligosakarida (FOS) tersebut memiliki
afinitas (daya ikat) terhadap pelekatan bakteri ke sel-sel epitel usus. Bakteri
yang telah berikatan dengan FOS karenanya tidak dapat menempel dan
mengkolonisasi dinding usus, dan terbawa keluar melalui feses (Murwani, 2009). Berdasarkan
latar belakang inilah yang mendorong suatu penelitian yang bertujuan
menciptakan suatu solusi pencegahan yang mampu mengurangi tingkat kematian
ternak ruminansia pra sapih. Selain itu kajian FOS dari kulit pisang merupakan
optimalisasi sumber bahan pakan lokal berbasis limbah pertanian dalam
pengembangan ternak di Indonesia.
C.
PERUMUSAN
MASALAH
Terdapat beberapa permasalahan utama kesehatan yang perlu ditanggulangi
segera dalam industri petemakan ruminansia di Indonesia. Pertama, tingginya
mortalitas pra sapih yang diakibatkan adanya gangguan saluran pencemaan oleh
bakteri patogen. Kedua, sebagian besar komponen pakan yang dipakai termasuk antibiotik
dan altematifnya membutuhkan biaya yang tinggi sehingga kurang efisien
dalam suatu usaha peternakan. Ketiga,
melimpahnya kulit pisang sebagai salah satu limbah dari hasil pertanian atau
limbah industri pertanian yang belum banyak digunakan oleh peternak. Menyimak
tiga permasalahan tersebut perlu dipikirkan altematif yang dapat menggantikan
peran antibiotik sebagai pencegah berkembangnya bakteri patogen. Salah satu
upaya yang telah banyak dikaji adalah melalui penggunaan prebiotik. Fruktooligosakarida
(FOS) adalah salah satu komponen penting yang dapat dijadikan prebiotik
pengganti antibiotik. Dewasa ini diketahui bahwa kulit pisang mengandung. Hal
ini merupakan suatu terobosan yang perlu
dikaji lebih luas. Hal tersebut merupakan potensi yang cukup besar mengingat kulit
pisang merupakan limbah dari hasil pertanian yang ketersediaannya melimpah.
Sehingga kedepan kulit pisang dapat digunakan sebagai feed additive sebagai pencegah diare
pada anak kambing pra sapih. Diagram alur perumusan masalah pada Penelitian ini
dapat dilihat pada Gambar 1 berikut :
Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian
ini adalah :
1.
Apakah pemberian ekstrak kulit pisang dalam ransum kambing dapat mencegah terjadinya
penyakit diare pada anak kambing pra sapih ?
2. Apakah pemberian ekstrak kulit pisang dalam
ransum kambing dapat meningkatkan immunitas pada anak kambing pra sapih ?
D. TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui
pengaruh pemberian kulit pisang terhadap immunitas melalui pengamatan terhadap
kejadian diare pada anak kambing pra sapih.
E.
LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini
diantaranya adalah:
1.
Terciptanya produk prebiotik dari limbah kulit pisang hasil pertanian
2.
Efektifitas antimikroba > 80%
3.
Efektifitas immunostimulan > 20%
Gambaran yang akan diperoleh meliputi proses
produksi FOS dan aplikasinya berupa taraf optimum penggunaanya dalam pakan sebagai
antimikroba dan immunostimulan untuk anak
kambing pra sapih. Diharapkan dengan adanya prebiotik FOS dari kulit pisang ini
dapat menstimulir immunitas sehingga dapat menurunkan tingkat kematian anak kambing pra sapih, yang akhirnya produktifitas akan
meningkat dan akan mendukung terciptanya produksi daging nasional yang lebih
baik.
F.
KEGUNAAN
Manfaat dari penelitian
ini yaitu sebagai bahan informasi baru tentang pengembangan prebiotik berbasis
kulit pisang untuk immunitas melalui pengamatan terhadap kejadian diare pada anak
kambing pra sapih.
G.
TINJAUAN PUSTAKA
Bakteri
Patogen Penyebab Diare
Escherichia coli (E. coli) adalah salah satu bakteri
patogen penyebab diare pada anak kambing sangat
sering ditemukan. Bakteri (E. coli) termasuk
kedalam famili Enterobacteriaceae, bersifat gram negatif, bentuk batang tak berspora, berukuran
2-3 x 0.6 μm, bentuk dan besar bakteri bervariasi, dan beberapa strain dapat
bergerak dan mempunyai alat gerak (flagela) (Gambar 2). Sifat lain dari bakteri
ini adalah tidak tahan asam dan fakultatif anaerob. Bakteri E. coli dapat
ditemukan dalam litter, feses, debu atau kotoran dalam kandang. Bakteri ini dapat
bertahan lama dalam kandang terutama dalam keadaan kering (Gross dan Barness,
1997).
Gambar
2. Morfologi Escherichia coli (Sumber. http://commons.wikimedia.org)
[30 April 2008].
Bakteri E. coli yang bersifat patogen
memiliki struktur dinding sel yang disebut phili. Faktor virulensi
bakteri ini dipengaruhi oleh ketahanan terhadap fagositosis, kemampuan
perlekatan pada epitel saluran pernafasan, dan daya bunuh serum (Todar, 2008). Bakteri
Enterotoksigenik E.coli (ETEC) mengeluarkan toksin di dalam usus, yang
kemudian beredar melalui pembuluh darah ke seluruh tubuh. Toksin terikat pada globotriosyl
ceramide, suatu reseptor khusus yang terdapat pada sel endotel di
glomerulus, ginjal. Proses ini menyebabkan terikatnya toksin pada reseptor yang
menimbulkan kerusakan pembuluh darah kecil terutama pada ginjal dan usus besar
(Kurniawati, 2001). Infeksi E. coli pada
hewan muda hampir serupa. Enterotoksigenik E. Coli yang masuk melalui
sistem pencernaan akan menempel pada mukosa usus halus dengan perantaraan
fimbriae K-88, K-99, F41 atau P987. Tahap selanjutnya, bakteri tersebut
melakukan perkembangbiakan dan memproduksi toksin. Toksin yang diproduksi ada
dua macam yaitu heat stable toxin (HST) dan heat labile toxin (HLT).
Kedua toksin bekerja menstimulasi sekresi cairan tubuh dan elektrolit secara
berlebihan. Sekresi yang terjadi lebih banyak dibandingkan dengan absorbsi
cairan usus, yang berakibat pada terjadinya diare profus dan dehidrasi. Infeksi
jika berlangsung berkelanjutan, dapat menyebabkan kematian pada hewan, terutama
pada hewan muda (Supar, 2001).
Definisi Prebiotik
Prebiotik merupakan bahan pakan maupun pangan tidak dapat
tercerna yang berfungsi merangsang
pertumbuhan dan atau aktivitas satu atau sejumlah bakteri dalam usus besar,
yang memiliki potensi untuk meningkatkan kesehatan inang. Prebiotik tidak
dapat dicerna di usus kecil tapi difermentasi dalam usus besar. Prebiotik
umumnya adalah oligosakarida tidak dapat tercerna yang merangsang pertumbuhan
bifidobacteria dan beberpa bakteri menguntungkan lain. (Capurso, 2003).
Prebiotik tidak
boleh dihidrolisis maupun diserap dalam saluran pencernaan bagian atas,
berfungsi sebagai substrat selektif, menyebabkan peningkatan populasi mikroflora baik, menginduksi efek
luminal atau sistemik yang juga bermanfaat bagi inangnya (Donalson, 2007).
Prebiotik merupakan makanan bagi prebiotik. Probiotik
merupakan pakan aditif yang mengandung mikroorganisme hidup yang menguntungkan
induk semang, memperbaiki keseimbangan mikroorganisme di dalam saluran
pencernaan. Berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan, probiotik
mempunyai peranan penting terhadap perlindungan usus dari serangan koloni
mikroflora patogen (Glenn,
2004).
Sumber Fruktooligosakarida (FOS)
Pisang adalah sumber prebiotik fruktooligosakarida
(FOS) yang dianggap dapat meningkatkan kesehatan dengan merangsang pertumbuhan
bakteri asam laktat dalam usus besar, menekan mikroflora patogen pembusukan
dan mengurangi konsentrasi serum kolesterol.
|
|
Gambar 3. Limbah Kulit Pisang
Pisang dapat
digunakan sebagai makanan kandidat prebiotik yang potensial. Pisang yang
banyak dikonsumsi telah diindikasikan sebagai sumber yang baik dari pati
resisten dan fruktooligosakarida (FOS) , meskipun
jumlahnya dilaporkan fluktuasi. Beberapaa penelitian menunjukkan adanya aktivitas biologis
pada pisang dan bagian-bagiannya mempunyai
efek antimikroba, anti diarrheic, anti ulcerogenic, anti tumoral, anti
mutagenik, anti hipertensi, anti atherogenic, anti diabetes dan anti
obesogenic.
Prebiotik adalah
produk yang mengandung karbohidrat, yang komponen utamanya adalah fruktosa dan
manosa. Produk-produk ini biasa digunakan untuk mengurangi kolonisasi
pada saluran usus oleh bakteri
oligosakarida. Produk ini
biasanya diwakili fruktooligosakarida yang memiliki kemampuan untuk mengikat fimbria
bakteri patogen, mendukung probiotik, serta populasi mukosa usus oleh
mikroorganisme eutropic (Mitsou,
2011).Beberapa buah dan sayuran mengandung prebiotik
oligosakarida seperti FOS, contohnya adalah bawang merah, bawang putih, pisang,
asparagus, daun bawang dan sawi putih (Glenn, 2004).
Inulin merupakan
salah satu contoh prebiotik yang terdapat pada tanaman. Inulin adalah simpanan
karbohidrat pada tanaman yang bergizi dan diklasifikasikan sebagai serat
makanan. Inulin tipe fructan dapat ditemukan di berbagai tanaman seperti bawang, pisang, bawang putih, dan daun bawang.
Kematangan pisang menenentukan jumlah kandungan
pati resisten dan FOS pada pisang
tersebut (Eamonn,
2006).
Pengaruh FOS Terhadap Penyakit Diare
Prebiotik FOS memiliki
mikroflora baik yang optimal dalam usus dapat meningkatkan resistensi terhadap
bakteri patogen, amonia darah, meningkatkan stimulasi pada respon kekebalan
tubuh dan mengurangi risiko kanker. FOS dapat
digunakan sebagai substrat oleh bakteri untuk peningkatan retensi mineral dan
mineralisasi tulang. Karbohidrat jenis tersebut dapat mengikat fimbria bakteri,
sehingga menghambat kolonisasi pada saluran pencernaan oleh mikroorganisme
patogen (Eamonn,
2006). Pemberian prebiotik FOS dapat memicu
peningkatan Lactobacillus yang berfungsi membantu pencernaan laktosa, membantu
melawan infeksi seperti salmonella, mencegah diare dan membantu untuk
meringankan sindrom iritasi usus (IBS) (Glenn, 2004).
Capurso et al., (2003) menyelidiki apakah Bifidobacterium
animalis dan Lactobacillus casei dapat melindungi
sel epitel usus manusia terhadap kerusakan membran yang disebabkan oleh
Escherichia Enterotoksigenik (ETEC), strain K88. Hasilnya
didapatkan bahwa Bifidobacterium animalis dan Lactobacillus
casei berperan positif melindungi sel epitel dari serangan diare
oleh bakteri Escherichia Enterotoksigenik. Efek berbahaya dari mikroflora
patogen adalah produksi karsinogen yang meningkatkan pembusukan usus, pembentukan
toksin, diare atau konstipasi, kerusakan hati dan infeksi usus (Glenn, 2004).
H.
METODE
PELAKSANAAN
Penelitian ini akan dilaksanakan di Peternakan PT. Tossa
Sakti Group Kendal, Jawa Tengah dan pengujian di Laboratorium Ilmu Makanan
Ternak Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Dan Pertanian
Universitas Diponegoro Semarang. Waktu penelitian dirancang dimulai bulan September
sampai dengan Januari 2013.
Materi
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah anak kambing neonatal sebanyak 12 ekor. Bahan yang
digunakan yaitu tepung kulit pisang sebagai bahan perlakuan, sedangkan pakan
yang digunakan terdiri dari pakan awal pengganti susu.
Metode
Penelitian
Rancangan percobaan yang akan digunakan adalah
berupa eksperimen mumi baik yang diadakan di laboratorium (produksi FOS)?
maupun di kandang percobaan (aplikasi pada ternak secara in vivo). Pembuatan
tepung kulit pisang dilakukan dengan cara mengeringkan kulit pisang hingga
kering kemudian menghaluskan hingga teksturnya menjadi tepung. Rancangan
percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat
perlakuan dosis pemberian tepung kulit pisang yaitu P1 = 0 (tanpa FOS), P2 = 10
%, P3 = 15 % dan P4 = 20 %. Setiap
perlakuan diulang tiga kali sehingga jumlah temak yang digunakan sebanyak 12
ekor.
Peubah yang diamati pada penelitian ini adalah :
a.
Konsumsi pakan
dan nutrien
b.
Jumlah bakteri
E.coli dalam feses
c.
Pertambahan
Bobot Badan (PBB) dan konversi pakan
Model matematika rancangan percobaan yang digunakan
adalah :
Yij = µ + αij + eij
Keterangan:
Yij = respon peubah yang diamati
µ = rataan umum
αij = pengaruh pakan ke-1 pada ulangan ke-j
eij =
pengaruh komponen galat
I
= 1, 2,,..3, 4, 5 dan j = 1, 2, 3, 4, 5
Data dianalisis dengan menggunakan program SAS (SAS,
1987). Dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) dan polynomial
orthogonal (Gaspersz, 1994). Apabila hasil analisis keragaman (Anova) menunjukkan
terdapat pengaruh nyata (P<0,05) dari perlakuan terhadap peubah yang diukur,
maka akan dilanjutkan dengan uji polinomial kontras orthogonal (Stell dan Torrie, 1993).
I.
JADWAL KEGIATAN
Kegiatan
|
Bulan
|
||||||||||||||||||||
Bulan ke-1
|
Bulan ke-2
|
Bulan ke-3
|
Bulan ke-4
|
Bulan ke-5
|
|||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
Persiapan Penelitian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Produksi FOS dari Kulit Pisang
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Uji in vivo
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Uji in vitro Antimikroba
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pengambilan Data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pengolahan Data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Konsultasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
J.
RANCANGAN BIAYA
1.
Bahan
Habis Pakai
No
|
Bahan
|
Volume
|
Biaya
Satuan(Rp)
|
Biaya (Rp)
|
1
|
Kulit Pisang
|
300 kg
|
Rp. 500
|
Rp.
150.000
|
2
|
Bekatul
|
200 kg
|
Rp.
2.500
|
Rp. 500.000
|
3
|
Tepung Kedelai
|
40 kg
|
Rp. 4.500
|
Rp.
180.000
|
4
|
Ampas Tahu
|
200 kg
|
Rp. 4.000
|
Rp.
800.000
|
5
|
Analisis
Laboratorium
|
|
|
Rp. 1.500.000
|
|
Jumlah Biaya
|
|
|
Rp. 3.130.000
|
2.
Peralatan
Penunjang
No
|
Jenis
|
Volume
|
BiayaSatuan (Rp)
|
Biaya (Rp)
|
1
|
Timbangan
|
1 buah
|
Rp. 50.000
|
Rp. 50.000
|
2
|
Blender
|
2 buah
|
Rp.
200.000
|
Rp.
400.000
|
3
|
Ember
|
4 buah
|
Rp.
30.000
|
Rp.
120.000
|
|
Jumlah Biaya
|
|
|
Rp. 570.000
|
3.
Perjalanan
No
|
Tujuan
|
Volume
|
Biaya Satuan(Rp)
|
Biaya (Rp)
|
1
|
Membeli Bahan Pakan
|
10 kali
|
Rp. 20.000
|
Rp. 200.000
|
2
|
Membeli Peralatan
|
2
kali
|
Rp. 20.000
|
Rp. 40.000
|
3
|
Mencari Limbah Kulit Pisang
|
10 kali
|
Rp. 20.000
|
Rp. 200.000
|
4
|
Biaya transportasi
Selama Penelitian
|
75 kali
|
Rp. 20.000
|
Rp. 1.500.000
|
|
Jumlah Biaya
|
|
|
Rp. 1.940.000
|
4.
Lain-lain
No
|
Uraian Kegiatan
|
Volume
|
Biaya Satuan (Rp)
|
Biaya (Rp)
|
1
|
Analisis
Laboratorium
*Analisis
Proksimat
4
Sampel Bahan Pakan
*Analisis
Jumlah Bakteri
|
4
kali
12
kali
|
Rp.
100.000
Rp.
200.000
|
Rp.
400.000
Rp.
2.400.000
|
2
|
Pencetakan Proposal
|
3 kali
|
Rp. 20.000
|
Rp. 60.000
|
|
Jumlah Biaya
|
|
|
Rp. 2.860.000
|
Rekapituasi Biaya yang Diusulkan :
No
|
Uraian
|
Jumlah
(Rp)
|
1
|
Bahan Habis
Pakai
|
Rp. 2.668.000
|
2
|
Peralatan
Penunjang
|
Rp.
570.000
|
3
|
Perjalanan
|
Rp. 1.940.000
|
4
|
Lain-lain
|
Rp.
2.860.000
|
|
Jumlah Biaya
|
Rp. 8.038.000
|
DAFTAR PUSTAKA
Aldridge BM, Garry FB and Adams R. 1992. Neonatal septicaemia in calves. JAVMA. 203(9): 1324 – 1329.
Blakely, J.D,H, Bade. Ilmu Peternakan edisi keempat.
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Capurso, L.2003. 2nd probiotics
and prebiotic. Universitas Urbania. Roma.
Donalson L.M., Woo-Kyun Kim, Chalova, Herrera P,
Woodward C.L, McReynolds J.L, Kubena L.F, Nisbet D.J, Ricke S.C. 2007.In
Vitro Anaerobic Incubation of Salmonella Enterica Serotype Typhimurium and
Laying Hen Cecal Bacteria in Poultry Feed Substrates and A Fructooligosaccharide
Prebiotic. Anaerobe 13 (2007) 208–214.
Eamonn M. Quigley and Rodrigo Q. 2006. Small Intestinal Bacterial Overgrowth:Roles of
Antibiotics, prebiotics, and Probiotics.
gastroenterology 2006;130:s78 – s90.
Glenn R. Gibson. 2004. Prebiotics. Best Practice & Research
Clinical Gastroenterology Vol. 18, no. 2, pp. 287–298.
Gross WB dan HT Barnes. 1997. Colibacilosis in Deseases of Poultry.
Ed ke 10.
Calnek et.al.editor.USA.
Harland, R,J., A.A. Potter, S. Hurk, J. Donkersgoed, M. Parker, T. Zamb and
E. Janzen. 1992. The effect of sub unit or modified live bovine herpesvirus-1
vaccines on the efficacy of a recombinant Pasteurella hemolytica vaccine
for the prevention of respiratory disease in feedlot calves. Can. Vet. J.
33: 734 – 1992.
Karuniawati A. 2001. Waspadai Infeksi "E Coli" . Jakarta.
Kompas 8 November 2001 diunduh dari www.gizi.net.
Larson, R.L., L. Pierce and R.F. Randle 1998. Economic evaluation of
neonatal health protection programs for cattle. Vet. Med. Today: Food
Animal Economics. 213 (6): 810 – 816.
Mitsou E.K., Kougia T., Nomikos , Yannakoulia M.,
Mountzouris K.C., Kyriacou A. Effect
of Banana Consumption on Faecal Microbiota: A Randomised Controlled Trial. Anaerobe
17 (2011) 384e387.
Radostits, M. 1991. The role of management and the use of vaccines in the
control of acute undifferentiated diarrhea of newborn calves. Can. Vet. J.
32: 155– 159.
Seddon HR. 1967. Disease of Domestic Animal in Australia Part 5.
Bacterial Disease. Sydney : service publication (vet. Hygine) hlm 44-48
Soeripto T. 2002. Manajemen Pengobatan Ternak Perah. Fakultas
Peternakan UGM. Yogyakarta.
Supar. 1996. Kolibasilosis pada anak kambing di Indonesia.wartazoa:20-30
Supar.2001.Pemberdayaan Plasma
Nutfah Mikroba Veteriner Dalam Pengembangan Peternakan: Harapan Vaklsin
Escerrechia Coli Enterotoksigenik, Enteropatogenik dan Verotoksigenik Isolate
Local Untuk Pengendalian Kolibasilosis Neonatal pada Anak Kambing dan Babi.
Wartazoa 11:36-43.
Supar,Kusmiyato I and M.B. Poerwadikarta. 1989. Aplikasi vaksin
enterotoksigenik Escherichia coli (ETEC) K99, F 41 Polivalen pada induk
kambing perah bunting dalam upaya pengendalian kolibasilosis dan kematian anak
kambing neonatal. JITV 3(1): 27 – 33.
Todar, K. 2000. Bacterial resistance to antibiotics. Dept. of bacteriology,
Univ. of
Wisconsin.
httplwww. bact. wise.edu/Bact330/lecturebactres. [31 Oktober 2000].
Williamson, L. 2003. Large animal digestive system: Young ruminant
diarrhea.
LAMPIRAN
1.
Biodata Ketua Pelaksana
Nama Lengkap :
Ulfa Chanifah
Tempat, Tanggal Lahir : Boyolali,
05 Maret 1992
Agama :
Islam
NIM :
23010110120126
Angkatan :
2010
Fakultas/Progam Studi : Peternakan
dan Pertanian / S-1 Peternakan
Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro
Contak Person : 08985768840
Email : ulfa_undip@yahoo.com
Alamat Asal :
Ngaglik,RT 13/03, Sambon, Banyudono,
Boyolali
Alamat Sekarang : Jl.Banjarsari,Gg. Tunjungsari No.7, Tembalang
Pendidikan : TK
Pertiwi 2 Sambon
SD Sambon 2
Banyudono
SMP Al
Islam 1 SURAKARTA
SMAN 2
SURAKARTA
Fakultas Peternakan UNDIP
Pengalaman organisasi : Kadept
BSO An Nisa KM An Nahl Peternakan
Panitia LKTI Nasional Peternakan UNDIP 2011
Motto Hidup :
” Believe in Everything, because everything is
Reachable ”
“ Barang siapa yang menginginkan Lebih,
maka harus sanggup berbuat Lebih “
2.
Biodata Anggota Pelaksana
Nama Lengkap :
Muhammad Syaifur R
Tempat, Tanggal Lahir : Jepara,
27 Januari 1992
Agama :
Islam
NIM :
23010110120126
Angkatan :
2010
Fakultas/Progam Studi : Peternakan
dan Pertanian / S-1 Peternakan
Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro
Contak Person : 089672049797
Email : saifur.8@gmail.com
Alamat Asal :
Kawak,RT 06/01, Kec. Pakis Aji, Kab. Jepara
Alamat Sekarang : Jl.Banjarsari,Gg. Tunjungsari No.28 B, Tembalang
Pendidikan : TK
Nurul Ulum Kawak
MI Ianatul Mubtadiin Kawak
MTs
Hasyim Asyari Bangsri
MA
Hasyim Asyari Bangsri
Fakultas Peternakan UNDIP
Pengalaman organisasi : Staff BSO IDEA KM An Nahl Peternakan 2011
Ketua Syiar An-Nahl Peternakan UNDIP 2012
Motto Hidup :
” do your best and i’ll do better ”
3.
Biodata
Nama Lengkap :
Yogo Prapto Widodo
Tempat, Tanggal Lahir : Kebumen,
21 Desember 1992
Agama :
Islam
NIM :
23010111130071
Angkatan :
2011
Fakultas/Progam Studi : Peternakan
dan Pertanian / S-1 Peternakan
Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro
Contak Person : 085727945751
Email : yogopraptow@yahoo.com
Alamat Asal :
Desa Kaibon, Rt 1 Rw 5, Kec. Ambal,Kebumen
Alamat Sekarang : Jl.Banjarsari,Gg. Tunjungsari No.28 B, Tembalang
Pendidikan : TK
Mekarsari Ambal Resmi
SD N Kaibon
SMP N 1 AMBAL SMAN 1 KUTOWINANGUN
Fakultas Peternakan dan Pertanian UNDIP
Pengalaman organisasi : Wakil
Ketua OSIS SMP N 1 AMBAL
OSIS SMA N 1 KUTOWINANGUN
Ketua Ikhwan ROHIS
Al Irsyad SMA
Ketua Klub Debat
Bhs. Inggris SMA
Wakil Ketua
Forum Rohis KEBUMEN
Motto Hidup : Vini
Vidi Vici
4. Biodata Dosen Pembimbing
Nama
|
:
|
Dr. Ir. Anis Muktiani
, M.Si
|
||
NIP
|
:
|
19630512 198902 2 001
|
||
Tempat & Tgl Lahir
|
:
|
Surakarta, 12 Mei 1963
|
||
Agama
|
:
|
Islam
|
||
Golongan/Pangkat
|
:
|
III D / Penata
|
||
JabatanFungsional Akademik
|
:
|
Lektor Kepala
|
||
Perguruan Tinggi
|
:
|
Fakultas Peternakan Universitas
Diponegoro
|
||
Alamat Kantor
|
:
|
Fakultas Peternakan UNDIP
Kampus Drh. Soejono
Koesoemo Wardojo Tembalang.
|
||
No. Telp. Kantor
|
:
|
024 7474750
|
||
Alamat Rumah
|
:
|
Jl.Bukit
Kelapa Sawit XII/AJ-40, Tembalang, Semarang
|
||
No. Telp./Fax/HP
|
:
|
08156529879
|
||
Alamat email
|
:
|
|
||
Ada Obat Herbal Alami yang aman & efektif. Untuk Panggilan Cure Total +2349010754824, atau email dia drrealakhigbe@gmail.com Untuk Janji dengan (Dr.) AKHIGBE hubungi dia. Pengobatan dengan Obat Herbal Alami. Untuk: Demam Berdarah, Malaria. Menstruasi yang Nyeri atau Tidak Teratur. HIV / Aids. Penderita diabetes. Infeksi vagina. Keputihan Vagina. Gatal Dari Bagian Pribadi. Infeksi payudara. Debit dari Payudara. Nyeri & Gatal pada Payudara. Nyeri perut bagian bawah. Tidak Ada Periode atau Periode Tiba-tiba Berhenti. Masalah Seksual Wanita. Penyakit Kronis Tekanan Darah Tinggi. Rasa sakit saat berhubungan seks di dalam Pelvis. Nyeri saat buang air kecil. Penyakit Radang Panggul, (PID). Menetes Sperma dari Vagina Serta Untuk jumlah sperma rendah. Penyakit Parkinson. Lupus. Kanker. TBC Jumlah sperma nol. Bakteri Diare.Herpatitis A&B, Rabies. Asma. Ejakulasi cepat. Batu empedu, Ejakulasi Dini. Herpes. Nyeri sendi. Pukulan. Ereksi yang lemah. Erysipelas, Tiroid, Debit dari Penis. HPV. Hepatitis A dan B. STD. Staphylococcus + Gonorrhea + Sifilis. Penyakit jantung. Pile-Hemorrhoid. Rematik, tiroid, Autisme, pembesaran Penis, Pinggang & Nyeri Punggung. Infertilitas Pria dan Infertilitas Wanita. Dll. Ambil Tindakan Sekarang. hubungi dia & Pesan untuk Pengobatan Herbal Alami Anda: +2349010754824 dan kirimkan email ke drrealakhigbe@gmail.com Catatan Untuk Pengangkatan dengan (Dr.) AKHIGBE. Saya menderita kanker selama setahun dan tiga bulan meninggal karena sakit dan penuh patah hati. Suatu hari saya mencari melalui internet dan saya menemukan kesaksian penyembuhan herpes oleh dokter Akhigbe. Jadi saya menghubungi dia untuk mencoba keberuntungan saya, kami berbicara dan dia mengirimi saya obat melalui jasa kurir dan dengan instruksi tentang cara meminumnya. . Saya tidak benar-benar tahu bagaimana itu terjadi tetapi ada kekuatan dalam pengobatan herbal Dr Akhigbe. Dia adalah dokter jamu yang baik.
ReplyDelete